15

10K 331 0
                                    

●●●

Alana langsung berdiri lalu menatap Viola dengan marah. "Apaan lo dateng-dateng langsung nuduh gue sembarangan. Pake gebrak meja segala, lo pikir lo siapa!"

Kini mereka sudah menjadi pusat perhatian di kelas. Ada juga yang mengintip di celah jendela untuk melihat perdebatan kedua perempuan itu.

"Gak usah banyak omong ya lo. Gue tau lo kan yang deketin kak Riga? Dasar cewek ganjen," balas Viola sengit.

"Lo tuh yang gak usah banyak omong, ngapain lo nuduh temen gue kayak gitu." kata Jasmine.

"Karena temen lo ini ganjen sama kak Riga, dia pikir dia siapa bisa deketin kak Riga seenaknya." balas Viola dengan sombong.

"Gak usah banyak bacot, emang lo siapa nya Riga, hah?" kata Alana.

"Gue pacarnya, ngerti lo!" balas Viola.

"Pacar?" celetuk Ara bingung.

Alana tersenyum miring, "yakin lo pacar dia? Punya bukti apa lo,"

"Tau apa lo tentang gue? Gue ini pacarnya, jadi gue gak suka ya lo deket-deket sama dia." ucap Viola.

Alana kemudian tertawa sinis, "terserah lo mau bilang apa. Yang jelas gue males debatin masalah gak penting ini. Dan satu yang perlu lo tau, gue sama sekali gak pernah deketin itu cowok, gak guna." ucapnya kemudian berlalu dari hadapan Viola yang sedang menahan amarah.

"Awas kalau lo masih deketin kak Riga!"

Alana mengabaikan perkataan Viola dan kembali melangkahkan kakinya menuju rooftop sekolahnya. Ketiga sahabatnya pun mengikuti dirinya. Mereka duduk di sebuah sofa usang. "Sakit jiwa ya tuh cewek, nyinyir banget." ucap Jasmine kesal.

"Pengen banget gue sumpal itu mulut pake kaos kaki," tambah Stefa.

"Tapi gue bingung, dia beneran pacar kak Riga, Al?" celetuk Ara.

"Ngapain lo nanya sama gue." balas Alana sinis.

"Ye, sensi banget lo. Gue heran aja, kok kak Riga mau sama cewek sejenis itu." kata Ara lagi.

"Iya, mending sama si Alana." tambah Jasmine.

"Bacot lo pada," ucap Alana seraya mematik batang rokok di kedua jarinya.

"Kumat bad girl nya." cibir Stefa malas.

"Alana, Ara, Stefa, Jasmine! Ngapain kalian disitu?!"

Mereka semua menoleh ke arah suara. Tampaklah bu Dera sedang berkacak pinggang sambil memelototkan matanya menatap mereka horror. "Dia lagi, dia lagi." melas Stefa.

"Gak ada kerjaan banget itu tante," ucap Jasmine malas. Mereka kemudian hanya diam dihampiri bu Dera yang jelas-jelas sudah naik pitam.

"Bukannya belajar malah nongkrong disini!" ucap bu Dera. "Kamu, Alana! Buang rokok kamu!"

Alana mendengus malas lalu membuang rokok yang ada ditangannya dan tak lupa ia menginjaknya. "Beres kan," ucapnya pada bu Dera.

Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang