" Keberanian tak hadir dengan sendirinya. Melainkan harus dimunculkan, walau sulit"
-- ADINDA --
ALONA's POV
Ku beranikan diriku pagi ini untuk menginjakkan kembali kakiku ke tempat yang sejak kecil kutempati.
Tempat yang menjadi saksi bisu akan banyak peristiwa penting dalam hidupku. Aku pernah menangis hingga tertawa.
Bagaimana mungkin aku ingin pergi jauh dari sini, karena inilah rumahku. Aku bahkan belum resmi dikatakan pergi.
Aku belum bisa benar-benar ikhlas meninggalkannya, aku belum sanggup berpisah juga dengan para penghuninya.
Aku belum sempat mengucap selamat tinggal, tapi kini aku sudah harus meninggalkannya.Hay. Aku kembali lagi. Jika saat aku datang kesini diberi senyum dan bahagia. Maka aku harus pergi juga dengan memberi senyum dan bahagia. Ya Allah, izinkan aku untuk melihat senyum mereka kembali, izinkan aku mengenang kembali walau sesaat.
Ku tekan tombol Bell
"Ting..."
Ku dengar ada suara Mang Iwan yang menyuruhku menunggu. Ku rasa ia tak tau bila yang datang adalah aku.
Aku pun menunggunya sambil menatapi setiap sudut rumah ini dengan rasa yang bercampuraduk
"Eh Neng Alona. Silahkan" tanpa senyum, karena dia memang orang yang cuek.
"Makasih" aku senyum tulus
Saat di depan pintu, ternyata Teh Wati sudah memandangiku. Aku tak tau apa yang ia pikirkan. Apa dia tau salahku? Apa dia sudah tidak mau melihatku? Atau yang lebih mengerikan, justru dia akan megusirku? . Namun tiba-tiba ia memelukku dengan erat.
" Teh Wati? Saya kangen" ucapku, melepaskan pelukan kami
" Teh Wati khawatir sama eneng. Kenapa ga pulang berhari-hari?" matanya sedikit lembab
" Saya ada kerjaan di luar Teh. Ohya, saya mau ambil barang-barang yang saya butuhin" senyumku untuk menutupi kesedihanku
KAMU SEDANG MEMBACA
Alona ( Terjebak) €ND
ChickLitAlona, Ia adalah seorang wanita yang tidak sengaja terjebak dalam keadaan yang sebenarnya bisa saja ia hindarkan tapi ia selalu memikirkan orang lain tanpa melihat apa akibatnya bagi dirinya sendiri. " Ohiya kak, aku minta maaf juga karena sebelumn...