" Kakk... huh huh huh" Alona merasa sudah kehabisan nafas. Lalu ia dipasangkan masker oksigen untuk membantunya bernafas.
----
" Lon, lu perempuan hebat. Gua percaya lu bisa, liat sini Lon anggap anak lu bakal liat kesini" ucap Brian mengiterupsi dan mengingatkan ia masih ada menemani Alona
" Ayo Lon, liat disini masih ada gue dengan rekaman. Lu harus kuat, anak lu bakal liat lu disini" ucap Brian menyemangati dan membuat orang-orang menatapnya. Kehadirannya sempat terabaikan karena ia sibuk dipojokan
" Ayo bu, sedikit lagi. Tetep sadar ya bu" ucap salah satu suster sambil mengelap keringat Alona
Alona mengangguk
" Ahh kepala nya sudah keluar bu. Sedikit lagi ya, sabar bu. Usahakan tetap sadar ya bu" ucap dokter
"I iya dok..."
" Sekali lagi, dan kali ini harus lebih kuat"
Alona merasa tidak sanggup dan menggelengkan kepalanya ingin menyerah. Tapi nyatanya ia masih berusaha berjuang
" Dok, tenaga saya sudah gak ada. Huhh huhh huhh" Alona terus mengambil nafas.
Tim dokter pun segera berusaha mendorong bayi Alona agar keluar. Ada yang membantu mendorong dari perut Alona dan ada yang berusaha menarik bayinya perlahan-lahan.
" Huh huh. Aaaahhhhhhh" dorongan terakhir yang kuat tadi berhasil dilakukan.
Akhirnya bayi kedua nya berhasil dilahirkan walaupun harus terpaksa didorong saat akhir.
Alona sudah tidak sadar. Bayi itu pun segera diurus oleh suster dan dibersihkan.
Disaat bayinya dibersihkan, Alona segera dilarikan ke ruang operasi. Karena terus pendarahan.
Alona dibersihkan rahimnya karena masih ada yang tersisa di dalam sana. Hal ini memang wajar dilakukan, dan biasanya dibersihkan langsung. Setelah bersih, dokter harus menjait kembali luka bekas Alona melahirkan tadi.
Luki tidak boleh masuk, tetapi ia diperbolehkan melihat Alona dari kaca yang tersedia.
Luki merasa tidak sanggup, sehingga ia memundurkan langkahnya dan duduk di kursi samping Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alona ( Terjebak) €ND
ChickLitAlona, Ia adalah seorang wanita yang tidak sengaja terjebak dalam keadaan yang sebenarnya bisa saja ia hindarkan tapi ia selalu memikirkan orang lain tanpa melihat apa akibatnya bagi dirinya sendiri. " Ohiya kak, aku minta maaf juga karena sebelumn...