" Jika marah, janganlah memendam apalagi mendendam. Katakan jika dibutuhkan, tapi lupakan jika hanya menyakitkan "
--- ADINDA ---
# ALONA'S POV
〰〰〰〰〰〰
"Bruk!" bunyi pintu kamarku yang ditutup secara kasar
Aku yang sejak tadi memejamkan mata pun, sontak seketika kaget dan membuka kedua pandanganku.
Ya, aku tahu orang yang melakukan itu tidak lain adalah Kak Luki. Tapi alasan dibalik kenapa ia melakukan itu yang tidak ku ketahui.
Aku pun merasa penasaran mengapa Kak Luki seperti marah. Yang sedang kecewa dan seharusnya marah kan seharusnya bukan dia tetapi aku. Ahh memikirkan itu membuatku merasa haus dan segera ku putuskan turun menuju dapur.
*Saat di dapur
" Lona?" seketika aku tersedak mendengar namaku dipanggil saat sedang minum sambil melamun
" Uhuk! uhuk" aku terbatuk, lalu aku berusaha melancarkan jalan tenggorokanku dan akhirnya batuk ku reda. Segera aku menaikkan pandanganku menuju arah suara itu
" Saya tanya sekali lagi, tadi kamu abis telponan sama siapa?" tanya Kak Luki datar tapi sorot matanya tidak terlihat santai, lalu ia mengambil duduk di depan ku
" Temen " jawabku saat dia sudah di depan ku
" Laki-laki?"
" Ya"
" Namanya? Temen kantor?"
" Hm "
" Kamu itu kenapa Lon?" memandangku
" Kaka yang harusnya tanya ke diri sendiri" jawabku menunjuk ke arah Kak Luki
" Lona, saya gak mau bertengkar" nyatanya ia sedikit emosi padahal katanya tidak ingin bertengkar
" Okey, aku ga suka kaka tertutup sama aku. Aku gak suka kaka ngumpetin rahasia dari aku padahal itu hal yang harus aku tau duluan sejak awal. Kita itu udah jadi satu keluarga kak, apa salahnya terbuka? Aku masih tahan didiemin tapi aku ga bisa dibohongin. Sejak kecil aku gak ngerasain hangatnya keluarga, kedua orang tua aku selalu tertutup, aku juga tertutup. Aku pikir aku punya keluarga baru bisa ngerasain jadi anggota keluarga yang saling berbagi cerita. Kakak bahkan ngumpetin hal penting tentang aku sendiri" ucapku disertai tarikan nafas dan tiba-tiba saja nafasku terasa sedikit tercekat
KAMU SEDANG MEMBACA
Alona ( Terjebak) €ND
ChickLitAlona, Ia adalah seorang wanita yang tidak sengaja terjebak dalam keadaan yang sebenarnya bisa saja ia hindarkan tapi ia selalu memikirkan orang lain tanpa melihat apa akibatnya bagi dirinya sendiri. " Ohiya kak, aku minta maaf juga karena sebelumn...