30 b

951 26 0
                                    


Kini aku sedang dalam perjalanan pulang bersama Brian. Sepanjang jalan, aku hanya diam. Aku berusaha menghibur diriku sendiri dengan berpura-pura santai dan bahagia.


Tapi aku tanpa sengaja bercerita pada Brian beberapa saat mendekati gerbang komplekku

" Bri, tadi kayanya Kak Luki nelpon terus curhat pas aku siaran. Aku gatau harus gimana, tapi aku ngerasa sedih dan gak tenang. Apa karena bawaan bayiku ya?"


" Tuh orang masih punya muka aja nampakin diri depan lu. Gabisa liat muka lu, dia berusaha denger suara lu. Terus lu nanggepin gak?"


"Gue diem aja, tapi tiba-tiba gua naik darah pas dia ngomong segala kangen dan ngerasa bersalah terus apalah. Gua langsung nyuruh dia jangan coba-coba nemuin istrinya lagi aja. Gua bilang jangan ganggu istrinya pake nada yang ditinggiin tanpa sadar"


" Jago lu. Berani banget. Untung lu gak diomelin atasan lu marah ke pendengar lu hahah" jawabnya santai yang membuatku tertawa ringan


" Nah gitu dong. cerita sama gue, jangan mendem mulu. Kamera lu tuh gabisa diajak ngomong"


" Tapi dia selalu nyimak dan gak bakal lupa dengan semua cerita gua. Beda kalau cerita ke orang nanti cerita ke orang lain bisa ditambahin atau dikurangin" jawabku santai


"Iyaya. Yaudah gua janji gak akan cerita ke siapapun biar ga ngurang atau nambah deh"


" Bagus" ucapku melepas helm saat sampai di depan rumahku




Saat akan membuka pagar, ternyata sudah lebih dulu dibukakan oleh Nasrul


" Loh nyonya gak bilang kalau mau saya jemput"


" Gak papa. Tadi ada temen yang datang jemput saya kebetulan. Dia teman kerja di tempat lama" jawabku ramah


" Ohiya nyonya, tadi tuan kesini lagi dan memberi titipan. Nanti saya anterin ke ruang tamu ya"


" Ya, saya tunggu ya" jawabku yang sebenarnya tidak peduli tapi aku berusaha menyambut niat baik Nasrul yang hanya ingin menyampaikan amanah.





Sesampainya di dalam, aku meletakkan tas di sofa dan mengambil air dari dapur. Selesai minum, Nasrul mendatangiku dengan paper bag berisi amplop dan pakaian.


" Nasrul, ini saya ada sedikit rejeki. Kamu simpan ya untuk kebutuhan kamu atau mungkin kamu bisa gunakan untuk main di luar" langsung saja saya memberikannya tanpa berlama-lama memegangnya.


" Tapi nyonya, itu kan kiriman untuk nyonya"


" Saya sedang tidak ingin menerima apapun dari dia. Kamu paham kan? Ohiya ini pakaian ini mungkin bisa kamu kasih kakak kamu di kampung nantinya"


Alona ( Terjebak) €NDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang