" Jalanlah semampumu, tak usah memaksa. Jika tak mampu, carilah cara lain untuk bisa mencapai tujuanmu"
-- ADINDA --
◼🔸◼🔸◼🔸◼🔸◼🔸◼🔸◼🔸◼
Jam di tangan kiriku mengarah pada pukul 8 pagi. Aku belum sarapan, akhirnya aku mengendarai sepeda motorku seorang diri dan mencari sarapan. Aku memutuskan masuk ke minimarket dan mencari roti kesukaanku. Aku berputar-putar mencari roti yang aku inginkan, tetapi tidak ada hingga aku kedinginan. Terpaksa aku membeli roti seadanya dan bergegas pulang.
Aku memasuki rumah dengan dihadiahi tatapan penuh tanda tanya dari orang rumah, termasuk Teh Wati dan Mang Iwan serta mamahku. Ku abaikan semua itu dan meletakkan kembali tubuhku diatas kasur yang sudah menemaniku sejak kecil. Sejak dulu aku memaksa untuk tetap memakai kasur ini walaupun orangtua ku akan menggantinya dengan yang lebih mahal.
Tak lama pintu terbuka dan memunculkan kepala Teh Wati, dia menawarkanku teh manis hangat dan juga biskuit. Aku menyuruhnya untuk membiarkan di atas nakas. Ku abaikan teh tersebut. Tiba-tiba Teh Wati muncul lagi, dan membawakan cemilan.
Entah karena apa, tiba-tiba dia menyentuh keningku sambil berkata "Ya gusti. Neng Lona demam ini. Panas banget. Saya kompres ya neng, neng boleh pegang sendiri jidat eneng".
Akupun mengikuti instruksinya dan benar saja terasa panas, Teh Wati pun tertawa
"nih neng, jidat eneng sama teh tadi aja lebih panasan jidat eneng" . Aku hanya membalas senyuman.
Selang beberapa menit Teh Wati kembali dan membawa perlengkapan untuk mengompres, aku pun menurut saja padahal biasanya aku cukup ngeyel dan sulit nurut. Aku sadar dan ingin segera sembuh karena tidak ingin mengganggu aktifitasku.
💠💠💠💠💠💠💠💠
Kebesokannya, kedua orang tuaku mengajakku pergi tetapi aku tolak dengan alasan
'aku lagi males pergi-pergian. Lagian masih ada kerjaan' ya aku tau itu adalah kebohongan, bahkan aku tak ada niatan untuk berpindah dari kasurku.
Sekedar untuk makan pun aku malas menggerakkan tangan dan mulutku. Aku hanya minum, itupun hanya sedikit-sedikit. Selebihnya aku memilih untuk main Hp, disaat lowbatt aku mencharge nya dan aku memainkan tabletku.
Disaat Teh Wati datang ia akan memberikanku obat dan memaksaku harus meminumnya kalau tidak maka akan mengancam beberapa hal. Aku pun memasukkan obat kedalam mulutku, tetapi tidak aku telan. 'hahah Teh Wati untung percaya aja. Ogah deh makan obat, nyiksa lidah' aku kembali mengeluarkan obat dari mulutku dan membungkusnya dengan tisu basah yang sudah ku siapkan. Selalu seperti itu setiap diberikan obat, aku tidak meminumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alona ( Terjebak) €ND
ChickLitAlona, Ia adalah seorang wanita yang tidak sengaja terjebak dalam keadaan yang sebenarnya bisa saja ia hindarkan tapi ia selalu memikirkan orang lain tanpa melihat apa akibatnya bagi dirinya sendiri. " Ohiya kak, aku minta maaf juga karena sebelumn...