34

1.4K 30 5
                                    

" Percaya saja semua kehendakNya tentulah yang terbaik. Dia lah penulis skenario terbaik bagi setiap cerita yang ada baik di masa lalu, sekarang, ataupun nanti"
--- ADINDA ---

 Dia lah penulis skenario terbaik bagi setiap cerita yang ada baik di masa lalu, sekarang, ataupun nanti"--- ADINDA ---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kini sudah waktunya subuh, Luki dan Brian pun menjalankan kewajibannya lalu kembali berdoa untuk Alona.

" Bri, saya mau liat Alona lagi. Makasih banyak udah bantuin ya. Saya gatau kalau gak ada kamu akan bagaimana nasib istri saya"
ucap Luki yang akan pamit


" Oke bang santai aja. Ya rejeki aja mungkin saat itu gue yang lagi sama dia dan kebetulan deket dari sini lokasinya. Hmm yaudah, gue pamit ya. Mau siap-siap kerja"


" Hati-hati Bri" ucapnya sambil menepuk bahu Brian



Brian pun pergi dan Luki berjalan menuju depan ruangan Alona dirawat. Dokter baru mengatakan bahwa Alona masih dibawah pengaruh obat bius dan harusnya ia sudah sadar sejak satu jam yang lalu, tapi bisa jadi itu masih karena efek lelah yang dialami sehingga membutuhkan waktu lebih untuk istirahat tapi sudah boleh dikunjungi hanya oleh satu atau dua orang.


Luki kembali ke luar untuk menghubungi salah satu orang kepercayaannya bahwa ia tidak bisa bekerja hari ini karena menemani Alona entah sampai kapan.



Saat Luki masuk,Alona sudah membuka matanya dan memandangi sekitarnya.


"Lona? Kamu sudah sadar? Maaf saya keluar tadi sebentar"


" Ka kamu ngapain disini? Pergi! saya bilang kamu harus pergi dari sini!" ucap Alona sampai mempertajam pandangannya.


" Aku gak kenal kamu siapa, kamu pasti orang jahat! Ya kamu orang jahat! Aku takut, Jangan ganggu aku lagi, tolong jangan mendekat,  Aku mohon..." ucap Alona terus menggelengkan kepalanya dan menjambak sendiri rambutnya.




Alona ( Terjebak) €NDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang