Alona,
Ia adalah seorang wanita yang tidak sengaja terjebak dalam keadaan yang sebenarnya bisa saja ia hindarkan tapi ia selalu memikirkan orang lain tanpa melihat apa akibatnya bagi dirinya sendiri.
" Ohiya kak, aku minta maaf juga karena sebelumn...
" Perempuan yang berhasil mengobati lukanya ( meski susah payah). Maka ia tidak akan pernah sama lagi seperti yang dulu kita kenal"
--- ADINDA ---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Para pekerja pun senang mendapat waktu liburnya. Ibu beralasan bahwa kami akan pulang kampung sehingga meminta mereka libur saja dan ternyata mereka langsung menurut tanpa bertanya lagi. Ya aku senang jika mereka semua senang, tapi yang aku pikirkan adalah ibu yang masih cuek padaku.
➖➖➖➖
Setelah mereka pergi, aku mulai mencuci piring yang ada. Ibu bilang beberapa piring yang di rak sudah kotor, jadi harus aku cuci lagi. Tidak tanggung-tanggung ibu cukup banyak menumpukkan piring dan gelas untuk aku cuci.
Saat aku akan mencuci baju, ibu mengatakan ia mau tidur. Aku pun melanjutkan pekerjaanku, aku mencuci baju dengan mesin agar bisa menghemat waktu dan bisa langsung mulai beres-beres. Dan saat cuciannya tinggal mengeringkan, ibu bangun dan marah padaku.
" Kamu tuh gimana sih Lon? Ibu kan gak nyuruh kamu pakai mesin nyucinya. Sekarang kamu ulang, cuci pake tangan sendiri. Gimana mau bersih nyucinya kalau semua pake mesin"
" Baik bu" aku pun menurutinya. Beruntung saat ini pakaian nya tidak terlalu banyak ya hanya dua bak besar.
Setelahnya, aku mulai beres-beres. Aku sudah mulai menyapu, lalu mengepel semua lantai dari ruangan yang ada. Lalu kugunakan vacuum cleaner untuk menghilangkan debu dan kotoran yang mungkin tersisa. Kulakukan itu semua sudah dalam keadaan sangat lelah.
Ya aku tau, melakukan itu semua tugasku harusnya. Tapi kalau rumahnya sebesar ini rasanya sangat menguras tenaga. Selama ini aku tidak pernah melakukan itu semua secara full satu hari karena aku tinggal di rumah yang sudah memiliki banyak pekerja. Biasanya aku hanya diperbolehkan membantu sekedar saja.
Aku duduk sebentar karena kepalaku sedikit pusing tanpa sepengetahuan ibu. Lalu kulanjutkan pekerjaanku. Aku mulai mencuci mobil sesuai perintah ibu, lalu aku mengeringkannya dengan mengelap menggunakan lap khusus mobil.
Kemudian aku mengangkat jemuran yang sudah dicuci kemarin. Aku pun mulai menggosok baju-baju itu. Aku ambil kain untuk melapisi meja untuk menggosok, lalu kusambungkan setrika dengan listrik. Setelah panas, aku mulai meletakkan satu pakaian lalu kusemprotkan pelicin dan barulah aku setrika sampai rapih dan kulipat, ku ulangi sampai pakaian nya tidak tersisa. Sebagian ada yang aku gantung dan aku lipat. Kemudian aku masukkan ke lemari masing-masing pemiliknya.
Aku kini merapihkan setiap kamar dan ruangannya, walaupun tadi sudah dibereskan tapi kata ibu tetap harus dirapihkan kembali. Baiklah, kuturuti saja.
