32B

1K 23 0
                                    


Setelah Alona meminta untuk menyudahi kegiatan berjalan, akhirnya kami kembali menuju ruangan khusus untuk Alona. Walaupun sesekali Alona terlihat ingin menyerah, tapi ia tetap kukuh untuk berjalan untuk kelancarannya juga.




Kini Alona sudah dibaringkan di ranjang rumah sakit. Ia juga sudah dipasangkan alat detektor yang diletakkan di perut dan salah satu jari tangannya.


Alona memiringkan posisinya sesuai anjuran dokter tadi. Saat dimiringkan itulah rasa sakitnya semakin menjadi sampai membuat Alona terus membuang nafasnya. Tapi Alona merasa bayinya sudah mulai akan mendekat dengan jalur lahir.



Alona merasa ada air yang mengalir di sela kedua pahanya. Ia rasanya seperti buang air kecil, tapi kata dokter itu adalah air ketubannya yang baru pecah. Dokter mengatakan itu sangat baik karena akan melancarkan jalan lahir bagi anaknya.



" Kak, kayanya aku sudah mulai siap kak" ucap Alona


" Siap untuk apa maksudnya Lon?" tanya Luki yang duduk disamping Alona dengan kepala bersandar di ranjang dan tangan yang menggenggam salah satu tangan Alona.


" Ya melahirkan kak. Kakak pikir apa?" ucap Alona sudah menaikkan nadanya yang membuat Luki segera menegakkan posisinya.


" Alona, kamu ngompol? Hahaha" tanya Luki bercanda agar Alona tidak tegang


" I.. itu air ketuban. Kak... akhhh" Alona mengaduh dan menarik sprei ranjangnya dengan kuat.



Melihat Alona yang sudah kesakitan, Luki pun menekan tombol untuk memanggil dokter, dan akhirnya tim dokter segera datang. Kini sudah berganti dokter perempuannya.


" Ya bu Alona. Pembukaannya hampir lengkap. Tunggu sebentar lagi ya" dokter itu berdiri di samping Alona memperhatikan setiap perkembangan pasiennya. Lalu izin keluar


Sudah sepuluh menit dan Alona tidak kontraksi lagi. Melihat itu pun dokter segera memberikan induksi pada Alona untuk membantu pembukannya lagi.


" Akhhh dok.... Sa sakitt lagi bahkan lebih sakit. A apa saya sudah boleh melahirkannya sekarang?" ucap Alona masih dengan posisi miring. Lalu ia kembali dibaringkan.



" Ya pembukaannya sudah lengkap sekarang. Apa ibu sudah benar-benar siap?" tanya bu dokter yang cantik.

Alona hanya mengangguk



Dokter mengatakan bahwa Luki cukup disampingnya dan melepas kameranya.




Tapi Alona tidak suka. Ia meminta Brian dipanggil untuk merekamnya sebentar saja. Luki mengiyakan agar bisa langsung berjalan cepat prosesnya. Ia tidak ingin Alona terus menahan.


Alona ( Terjebak) €NDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang