27

800 21 2
                                    

" Aku percaya setiap tindakan yang ia ambil pasti sudah dipertimbangkan dengan baik dan matang. Tetapi aku tidak tau mengapa dengan mudahnya ia memilih untuk melepaskanku begitu saja disaat aku berjuang demi dirinya"

--- ADINDA ---

--- ADINDA ---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...DUA BULAN KEMUDIAN...


LUKI'S POV

〰〰〰〰〰


Hampir dua bulan ini saya tidak pulang ke rumah. Saya hanya pamit pada Alona untuk urusan pekerjaan, tapi sebenarnya tidak seutuhnya jujur. Ada hal lain yang saya lakukan dan membuat saya pergi.


--------------------------+++++-----------------------------



Sebulan lalu saya dikabarkan Ibu sakit parah. Saya pun mengunjungi Ibu di kampung. Dan saat saya sampai disana, sudah ada keluarga Pak Hasan dengan anaknya yang bernama Farah. Saya pun merasa bingung dan sedikit tertipu karena yang saya lihat adalah ibu terlihat sehat dan segar ditambah lagi ada sekeluarga yang saya kenal tetapi mengapa mereka malam begini bertamu.


Saya pun duduk disamping Ibu dan Bapak


" Pak, ini ada apa ya?" bisikku ke Bapak sambil memandangi sekitar


" Ibu mu ini yang ngerencanain. Katanya sih udah izin sama istrimu dan dia setuju" bisik Bapak sambil mengendikkan bahu


" Hmm jadi gini Pak, ini anak kami Luki sudah datang. Jadi langsung saja kita mulai ya" ucap Ibu memulai pembicaraan kali ini yang berhasil membuat tanda tanya besar dalam pikiran saya


" Baiklah bu" ucap Pak Hasan


" Jadi, gini nak. Ibu dan bapak ingin menjodohi kamu dengan Farah, anak dari Pak Hasan. Dia sudah lulus S2 loh nak, dia bekerja di perusahaan asing, umurnya juga gak jauh dari kamu, dia anak satu-satunya sama kaya kamu. Ibu berharap kalian mau ya dijodohkan? Farah sudah setuju nak, tinggal kamu aja" ucap Ibu


" Maaf Bu, saya boleh mengobrol sama ibu di dalam sebentar?" tanyaku





    Kami pun masuk ke dalam kamar Ibu ku

Alona ( Terjebak) €NDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang