29

849 23 0
                                    




# LUKI'S POV

〰〰〰〰〰〰

*Sebelumnya,


Karena saya sedang ada pekerjaan di luar daerah, membuat saya tidak bisa pulang ke rumah dalam seminggu ke depan. Saya sempat bercerita pada Ibu bahwa akan ada pekerjaan di luar daerah. Ibu langsung merespon, " Nak, istri kamu kasian ditinggalin mulu. Ibu boleh kan main kesana?" bisa ku dengar nadanya sangat gembira. 


Saya pikir itu bukan ide buruk, sehingga langsung saya iyakan. " Yaudah saya pesanin tiket ya Bu. Ibu naik pesawat aja biar lebih cepat dan gak capek"


Belum seminggu ternyata pekerjaan saya sudah terselesaikan. Akhirnya saya memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Ibu juga mengabarkan bahwa ia  akan segera kembali ke kampung segera dan bisa bertemu di bandara sebentar. 



Kini sudah pukul tiga  sore. Tadi pukul dua siang pesawat saya sudah lepas landas tetapi saya masih di bandara karena pukul setengah empat sore nanti ibu akan menaiki pesawat menuju kampung. Kami sepakat untuk bertemu di bandara dan saya mengantarnya sampai depan pintu keberangkatan. 


Setelah saya mengantar ibu, saya bergegas pulang ke rumah. Saya yakin kini Alona sedang sendirian di rumah entah apa yang dikerjakannya. Dalam hati saya berharap ia sedang di dapur memasak untuk menyiapkan makan malam ini atau setidaknya ia sedang beristirahat di rumah.



Saat sampai, saya segera membuka pintu masuk


" Assalamu'alaikum". Hening, tidak ada yang merespon

"Alonaa, saya pulang" masih tidak ada jawaban. Bahkan biasanya kalau tidak ada Alona setidaknya ada pekerja. Tapi kini rumah terlihat sangat sepi. 



Rumah ini masih terasa wangi dan terlihat bersih. Bahkan bisa dilihat ada piring yang tersaji dengan masakan yang sedikit dan tertata. Aneh kalau tidak ada pekerja tapi semuanya terlihat diurus. 


Saya yakin Alona mungkin di kamarnya atau sedang di kamar mandi sehingga tidak mendengar panggilan saya. 



Saat saya masuk, disaat itu juga rasa kaget, cemas, bingung bercampur satu. Saya melihat Alona terduduk di lantai dengan tangan di atas kasur. Wajahnya yang tidak terlihat membuat saya berusaha mengangkatnya ke atas kasur untuk dibaringkan. 



Tubuhnya terasa dingin dan matanya terus terpejam. Rasa khawatir itu tidak bisa saya hindari, apakah sakit Alona cukup serius? Terakhir sebelum saya pergi dia sudah membaik dan mengatakan mualnya sudah tidak ada semenjak makan buah pemberian saya.


Saya pun memanggil dokter kepercayaan saya ke rumah. Karena masih lelah setelah bepergian jauh dan khawatir terjadi hal buruk jika saya menyetir.

Alona ( Terjebak) €NDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang