Janji Yang Diingkari

274 27 0
                                    

  Vio beranjak keluar dari rumahnya, saat Dia menutup pintu utama rumahnya, Dio sudah duduk di kursi Teras rumahnya. Membuatnya terkejut setengah mati.

  "Lo...ngapain?" Vio menatap Dio aneh. "Jemput lo" Ucap Dio datar. "Kan gua gak minta" Vio mengunci pintu rumahnya.

  "Ya terus?" Dio menaikan alisnya. "Lo gak perlu jemput. Gua bisa naik Taxi" Vio berjalan meninggalkan Dio.

  "Gua nungguin lo dari tadi, dan lo milih naik Taxi?" Dio menatap Vio kesal. "Gua gak minta lo nunggu" Vio membalikan tubuhnya menatap Dio.

  "Gua gak akan jemput lo kalau bukan karena Kenan. Dia maksa buat gua jemput lo, katanya takut lo kenapa-kenapa" Jelas Dio penuh penekanan.

  "Gua baik-baik aja. Kenapa kalian gak berangkat bareng? Lagi pula gua gak enak sama Kenan. Lo PDKT an nya kan sama Kenan, bukan sama gua" Vio berjalan lagi.

  "Lo berharap banget gua PDKT an sama Kenan? Gua liat lo hari-hari ini ngejauhin gua semenjak ada Kenan? Lo cemburu?" Dio menarik tangan Vio.

  "Oh ya? Lucu banget sih, siapa yang cemburu? Berhak?" Vio melepas tanganya dari tangan Dio.

  "So, kalau lo gak cemburu kenapa ngejauh? Lo gak pantes jutek" Dio tersenyum miring.

  "Mau gua menjauh pun itu bukan masalah. Lagian apa urusan lo kalau gua menjauh?"

  Kali ini Vio benar-benar meninggalkan Dio, dan Dio tidak mengejarnya lagi.

  Cewe emang gitu. Enggak tapi Iya.

➕ ➖ ➕

   Dio di panggil ke ruang guru,sesampainya disana dia melihat Vio sudah duduk sambil menundukan kepalanya.

  "Apa apa bu?" Dio bertanya pada bu Engkar yang wajahnya sudah berapi-api.

  "Ini kamu?" Bu Engkar menunjukan banyak foto ke tangan Dio.

  Dio melihat foto itu satu persatu. Foto itu adalah foto dirinya yang sedang minum di Club, berciuman di Club, ada juga Dio yang tengah merokok di Rooftop sendirian. Dan semua foto kenakalan Dio.

  "Jawab saya! Itu kamu?!" Bentak bu Engkar.

  Sontak Dio menatap kearah Vio yang menundukan kepalanya di depan kursi bu Engkar.

  "Vio! Bilang di depan Dio sekarang!" Tegas Bu Engkar. "Tapi-" Vio menatap bu Engkar.

  "Kamu ini gimanasih?! Kan kamu yang kasih tau ke saya tentang kenakalan Dio!" Bu Engkar marah.

  Tapi gua gak kasih tau apapun...

  "Vio!" Bentak bu Engkar lagi.

  Kali ini ruang guru sudah ramai dengan guru-guru yang berkumpul ada juga kepala sekolah yang mengamati kejadian memalukan ini.

  Vio menaikan kepalanya lalu menatap kearah Dio.

  "Yah, bener. Dio itu suka merokok,dia pengguna Narkoba,dia suka pergi ke Club, dia peminum" Vio meneteskan air matanya.

  Dio tersenyum miring menatap Vio. Dio mengepal tanganya erat-erat.

  Sontak seisi kantor ramai karena guru-guru tidak menyangka dengan sikap Dio di luar sekolah.

Perfect & BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang