Beauty In Eve

245 21 0
                                    

   Vio pasrah, dia tidak tahu harus apa dengan setumpuk make-up di depanya dan gaun yang di gantung di lemari pakaianya.

  Malem ini promnight dan gua gak tahu harus apaaa! Mending mati guaaa...

  "Ibuuuuuuu"

  Vio mencari sosok ibunya, setidaknya dia harus minta bantuan ibunya untuk mendadaninya malam ini. Dia mana mungkin berdandan sendirian?

  "Katanya mau promnight? Kok belum siap-siap? Ini udah jam setengah tujuh loh" Dina memperhatikan Vio yang tengah memeluknya, meringis kesal.

  "Aku tuh gak bisa dandan! Makanya aku gak siap-siap" Vio menatap ibunya kesal. "Yaampun Vio.... yaudah ayo ibu dandanin" Dina menarik tangan Vio.

  Baru saja Dina mengolesi bibir Vio dengan Lipstik, Vio berniat akan menghapusnya. "Vio! Tanganya jangan jail" Omel Dina gemas melihat ulah Vio.

  Setelah di Make-up, Vio memakai dress putih selututnya. Gaun itu memang tidak terlihat mewah dan glamour, tapi gaun itu sederhana se sederhana Vio.

  "Aaahhh anak ibu kayak ceweee" Dina memeluk Vio erat saat Vio sudah siap. "Aku kan emang cewe" Vio tertawa.

  "Udah jam setengah lapan! Ibu aku harus berangkat!" Ucap Vio meraih tas selempanganya dan berlari keluar kamarnya dengan Higheels 9cm.

  Dengan menaiki Taxi, Vio menuju sekolahnya. Berharap saja dia tidak telat dan akan menjadi pusat perhatian disana.

  Selama di dalam mobil,Vio membenarkan posisi lengan dressnya yang hanya sehelai spagethi.

  Semoga berjalan lancar...

➕ ➖ ➕

    Suasana sekolah sudah ramai dan terlihat sangat mewah dengan nuansa putih. Seperti acara pernikahan saja.

  Vio turun dari Taxi dan di sambut dengan flash kamera dari club fotografi sekolah ini. Vio memasang senyuman termanisnya dan melangkah masuk.

  "Cantik-cantik kok sendirian..."

  Vio menoleh ke pria di sampingnya, pria yang memakai setelah jas putih, dan berdari hitam. Itu adalah Defan.

  "Iya nih" Vio terkekeh pelan sambil membetulkan tali dressnya yang akan jatuh. "Yuk" Defan mengulurkan tanganya di depan Vio. Vio tertawa lepas, lalu menyambut tangan Defan.

  Untung ada Dia, coba kalau enggak? Disaat semua orang punya pasangan gua enggak? Kecirian banget gua jomblo...

  "Vioooo!!!!!"

  Vio dan Defan baru sampai di tempat daftar hadir, teman-temannya sudah meneriaki namanya dengan histeris.

  "Yaaampunn Vio kalau udah dandan kayak cewe!"

  "Cantik banget! Dan... hmmmm sexy lagi!" Jida menyikut perut Vio. Vio merasakan pipinya memerah.

  "Ohhh jadi sekarang Vio sama Defan nih?" Veli melihat tangan Defan mengenggam tangan Vio. Vio segera melepaskan tanganya dari tangan Defan.

  "Enggak kok, gua cuma kasian dia datengnya sendirian, kan rata-rata sama pacarnya" Defan tertawa.

  Anjir nih orang...

  "Viooo!!!"

  Semua orang menatap kearah Affan si ketua Osis yang menggunakan jass putih, tampan sekali namun berlari-lari seperti orang bego menuju kearah Vio dan kawan-kawan.

Perfect & BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang