Aku Pulang!

253 23 0
                                    

  Keesokan harinya, sesuai dengan janji Vio dia membawa Kenan untuk bertemu dengan Dio, walaupun Dio menolak keras sejak awal.

  "Kalau dia marah gimana?" Tanya Kenan gugup.
"Dio itu gak bakal marah. Cuma orangnya ngeselin" Vio tertawa kecil.

  Vio dan Kenan sudah menaiki anak tangga menuju Rooftop. Lalu Vio masuk bersama Kenan.

  Saat mereka masuk, mereka melihat Dio tengah membaca buku paket sambil merokok.

  "Asik banget baca bukunya?" Ucap Vio tersenyum menatap Dio yang duduk di depanya.

  Dio mendongakan kepalanya ke atas dan menatap Vio di depanya, lalu menatap perempuan di samping Vio.

  Kenan! Ini gak mungkin...

  "Ini temen sekelas gua yang mau kenalan sama lo! Cantik kan?" Vio tertawa menatap Kenan.

  "Dio...Lo ganteng yah" Kenan menjulurkan tanganya kearah Dio.

  Dio menatap Kenan dengan tatapan tak percaya sama sekali, sekaligus terkejut luar biasa.

  "Oi Dio! Jangan gitu dong..." Vio menatap Dio kesal sekali, karena Dio tidak menjabat tangan Kenan.

  Ini gak mungkin...

  Dio berlari meninggalkan Rooftop dan segera pulang menuju rumahnya.

  "Dio!" Vio hendak mengejar Dio, tapi Kenan menahan tangan Vio untuk tidak berlari mengejar Dio.

  "Gak papa. Mungkin dia gak mau kenalan sama gua. Kalau gitu gua pulang duluan yah Vio. Makasih" Kenan tersenyum pada Vio, dan meninggalkan Vio sendirian.

  Gua tau...Reaksi lo bakal kayak gini, Dio.

➕ ➖ ➕

  Dio menutup pintu kamarnya dia segera mencuci wajahnya, dan merebahkan tubuhnya di kasur nya.

  Lalu Dio terbayang-bayang wajah Kenan bersama Vio tadi di Rooftop. Hal yang tidak mungkin terjadi.

  Itu bukan Kenan... Dia udah pergi ninggalin gua. Dan gak akan kembali, tapi kenapa dia mirip Kenan? Dan namanya sama?

  Tok,tok,tok...

  Dio menatap jengah kearah pintu kamarnya, lalu dia berjalan membukakan pintu kamarnya.

  "Jadi... lo tidur di kamar Tante Diana?! Ahh syukurlah!"

  Dio mengerjapkan matanya berkali-kali. Dia menatap Kenan di depanya yang tersenyum padanya.

  "Hei! Lo gak seneng gua di sini?" Kenan melipat tanganya di depan dadanya, menatap Dio kesal sekali.

  "Lo..." Dio meneteskan air matanya.

  "Lo banyak berubah ya, Dio" Kenan tertawa pelan.

  Sial... dia bener-bener Kenan.

  Kenan sudah masuk kedalam kamar Dio, dan melihat-lihat barang di kamar ini, lalu Kenan duduk di atas kasur tidur Dio.

  "Lo bukan lagi Dio yang dulu. Lo banyak berubah, apa yang membuat lo menerima semuanya dengan ikhlas?" Kenan bertanya pada Dio yang masih berdiri di ambang pintu.

Perfect & BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang