Misi Yang Sama!

247 23 0
                                    

  Hari-hari terus berlalu tapi tak seindah hari yang dulu. Begitulah menurut Vio saat ini.

  Vio semakin di jauhi banyak orang dan mempunyai haters satu sekolahnya karena membuat nama Dio buruk di mata sekolah.

  Satu lagi...

  Semenjak kejadian itu dia dan Dio tidak pernah lagi bicara. Jangakan bicara, menatap matanya saja tidak pernah.

  Vio pun berusaha tidak lagi bergantung pad sosok Dio. Bisa atau tidak bisa dia tidak boleh menyusahkan oranglain.

  Sore ini, Vio merasa jenuh. Jadi dia putuskan untuk pergi ke Toko Es Krim.

  Vio berdiri di depan meja pemesanan es krim saat ini.

  "Mau pesen apa?" Lisa, pelayan yang sudah mengenal Vio sejak kecil tersenyum ramah pada Vio.

  "Ehmm Es krim nya-"

  " Mba Es krimnya tiga tingkat. Bawah Strawberry, tengah Vanila, atas Coklat terus topingnya pake saus blueberry, seres, sama magic Candy"

  Vio menoleh ke orang di sampingnya, orang yang menyebutkan pesanan  yang ada di pikiranya saat ini.

  Dan Vio terkekut,ternyata orang itu adalah Dio. Tapi Dio tidak melirik sedikitpun kearahnya.

  "Kalau mba?" Tanya Lisa menyiapkan catatanya.

  "Aku-"

  "Kalau aku Lime Ice Cream topingnya bubuk Vanila"

  Vio melihat Kenan disamping Dio saat ini. Mereka bergandengan tangan.

  "Oh oke di tunggu yah. Kalau kamu Vio?" Lisa bertanya pada Vio. Dia kasihan melihat Vio selalu di selang pesananya.

  "Vanila polos ya lis" Vio tersenyum tipis kearah Lisa.

  "Vio? Kamu tau tempat ini juga?" Kenan baru menyadari kehadiran Vio di sini.

  "Inikan tempat es krim langganan gua dari kecil. Lo sendiri tau tempat ini dari siapa?" Vio bertanya pada Kenan, namun matanya melirik Dio.

  "Dari Dio. Dio sering banget ngajak gua kesini tiap malem" Kenan mengayunkan tanganya dan tangan Dio dengan gembira.

  Mereka udah pacaran yah? Ahh baguslah...

  "Nih Vio pesenan kamu. Tumben polos begini? Biasanya bergunung-gunung dan itu juga masih kurang" Lisa menyerahkan satu Cone es krim Vanila ke tangan Vio.

"Sekali-kali ngerasain yang beda" Vio tersenyum kecil.

  "Gua duluan yah" Vio tersenyum kearah Kenan. "Oke!" Kenan membalas senyuman Vio.

  Vio pun berjalan meninggalkan toko es krim ini.

  "Kok lo beli es krimnya bertingkat-tingkat sih? Tumben banget" Kenan tertawa saat Dio mulai menjilati es krim pesananya sendiri.

  "Sekali-kali ngerasain yang beda" Dio tersenyum singkat.

  Lo lagi nginget di yah Dio?

  "Oh iya, apa cuma dia yang tau kenakalan lo?" Kenan bertanya. "Hm" guman Dio sekenanya.

  "Kenapa harus dia sih?" Kenan membuang tatapanya kearah lain. "Takdir yang menuntunya" Dio tertawa sumbang.

  "Lo belum bilang siapa gua yang sebenarnya sama dia?" Kenan menaikan alisnya. "Buat apa?" Dio menatap Kenan datar.

  "Seengaknya dia tau siapa gua.Gua tau alasan dia nyuruh lo ngelupain masalalu lo, terutama untuk Move on dari gua" Kenan tersenyum miring.

  "Apa?" Dio menanti jawaban Kenan.

Perfect & BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang