Sabtu!

246 23 0
                                    

   Hari sabtu ini, Vio dan Vian sudah janjian untuk melakukan hal-hal yang meyenangkan.
Mereka membolos satu hari tanpa memberi kabar siapapun.

  Pagi ini, Vio sudah duduk di taman bermain yang biasa dia kunjungi bersama Vian. Vio menunggu kedatangan Vian, rencananya mereka akan pergi ke Mall.

  "Oi" Vian sudah duduk di samping Vio, membuat Vio terkejut.

  "Muka lo..." Vio menatap wajah Vian yang kian pucat dari hari kemarin. "Gua kuat kok" Vian tertawa pelan.

  "Tapi-"

  "Rencananya kita mau kemana?" Vian bertanya menatap Vio. "Hmmm gimana kalau ke Mall? Nanti kita  belanja bahan-bahan masakan" usul Vio.

  "Lo mau masak apa?" Vian menaikan alisnya. "kalau di kasih tau bukan kejutan dong" Vio tertawa. Vian tersenyum lemah.

  "Yuk!" Vio bangkit berdiri

              ➕➖➕         

  Mereka sudah sampai di Mall yang dekat dengan taman bermain tadi.

  "Kita mau belanja apa?" Vian sudah berdiri di depan Zona Food.

  "Kita gak bakal belanja tanpa ini kan?!" Vio mendorong keranjang Trolli dan berlari meninggalkan Vian yang terbengong.

  "Vio!" Vian mengejar Vio yang sudah kedalam, dan bersiap belanja.

  "Kalau buat masak Sop apa aja yang di beli?" Vian bertanya pada Vio yang berusaha menaiki Keranjang Trolli.

  "Vio? Lo itu udah 17 tahun, lo gak malu apa?" Vian menganga melihat kelakuan Vio yang satu ini.

  "Emangnya anak kecil doang yang boleh? Asal lo tau yah, gua ini gak gendut. Jadi... ayo dorong! Biar gua yang sebutin bahan-bahanya, dan lo yang ambilin" Ucap Vio bahagia sekali.

  Yaampun Vio, lo bener-bener Abstrak...

  "Tempat pertama! Kita cari ayam!" Vio berpengangan pada Besi Trolli, karena Vian mulai mendorongnya.

  Mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian para pembeli di tempat ini, belum lagi Vian yang menjaili Vio dengan mempercepat lajuan dorongan Trollinya.

  "Udah Semua? Yaampun...gua enggap" Vian mengambil nafas banyak-banyak saat mereka hampir dekat dengan meja kasir.

  "Udah! Yuk" Vio mengecek bahan-bahan makanan yang sudah ada di pelukanya.

  Lalu mereka ke meja Kasir, masalahnya saat ini adalah... bagaimana caranya Vio turun?

  "Yang ini di plastikin ya mba" Vian mengacak-ngacak rambut Vio. "Viaaan! Turunin! Malu tauu diliatin! Turuninnnn" Vio merengek minta, turun.

  "Kalau lo turun, barang-barangnya jatoh semua. Udahlah, lo mah gak punya urat malu" Vian tertawa puas sekali.

  Petugas kasir menggelengkan kepalanya melihat kelakuan konyol Vian dan Vio.

  Akhirnya Vio bisa turun setelah semua bahan-bahan telah di hitung dan dimasukan kedalam plastik.

  "Makasih mba" Ucap Vian dan Vio bersamaan, sembari memberikan uang.

  Tapi saat mereka meninggalkan Zona Food ini, Trolli yang dinaiki Vio ringsek, dan mereka berdua kena marah.

  "Kabuurrr!" Ucap Vian menarik tangan Vio, sebelum mereka kena marah petugas yang ada di sana.

  "Ini gila..." Vio tertawa lepas. "Lo gila" Vian tersenyum memperhatikan Vio. "Gua udah lama pengen naik Trolli, tapi Ibu gua ngelarang terus" Vio tertawa.

Perfect & BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang