Chapter 3 ~ Tempat Semuanya Bermula

381 16 0
                                    

Wawancara dengan pihak stasiun televisi sudah berakhir, begitupula polisi yang meminta keterangan tentang dirinya yang terlibat kasus tabrak lari juga sudah pergi. Bersamaan dengan tersebarnya berita seorang wanita yang menjadi korban kecelakaan, tanpa identitas dan saat ini kehilangan ingatannya.

Dua hari sudah berlalu sejak penayangan berita tentang dirinya tersebut, namun tidak ada seorang pihak keluarga pun yang datang menjemputnya di rumah sakit. Manajemen rumah sakit mengatakan orang-orang dari kantor kependudukan akan datang untuk mengambil sidik jarinya, dan dari sana ia bisa mengetahui siapa identitasnya.

Menunggu hanya itu yang bisa dilakukannya. Ia tahu ada biaya rumah sakit yang harus dibayarnya, beberapa dokter, perawat dan pihak manajemen rumah sakit pun masih memikirkan langkah apa yang harus diambil untuk menangani kondisi dirinya. Meskipun demikian, ia tetap mendapat perawatan yang cukup baik dari rumah sakit ini. Seorang perawat pun dikirim masuk ke dalam kamarnya untuk memeriksa kondisi dirinya.

Ia hanya bisa menatap pemandangan halaman rumah sakit di luar jendela dan menghela nafas, sembari membiarkan perawat tersebut memeriksa tekanan darahnya. Kondisinya stabil. Perawat tersebut pun bersiap meninggalkan ruangannya.

"Umm...perawat, saya ingin pergi ke taman dan berjalan-jalan sebentar."

Perawat tersebut berhenti sejenak dan tanpa ragu langsung mempersilahkan dirinya untuk berjalan-jalan di taman.

Dinginnya udara yang membuat setiap hembusan nafasnya tampak seperti kabut tidak membuatnya enggan untuk duduk di kursi taman dan menatap langit biru yang penuh dengan dedaunan berwarna oranye. Ia termenung memikirkan apa yang harus dilakukan terhadap hidupnya. Ia tidak ingat apapun. Saat ini ia hanya bisa berusaha untuk tenang dan terus mengisi paru-parunya dengan udara segar dengan harapan agar dirinya tidak tenggelam dalam kekalutan.

"Aku harus tenang. Pasti ada jalan dan solusi untuk setiap masalah." Batinnya.

Ia memikirkan cara untuk membayar biaya rumah sakit, pengemudi sedan yang menabraknya sudah kabur, tentu ia tidak bisa berharap apapun dari sana, terbesit keinginan untuk berkerja di rumah sakit agar dapat menutupi biaya perawatannya, tapi ia tidak ingat hal apa yang mampu dilakukannya.

Ia melihat keadaan sekitarnya sembari berpikir, namun ada sesuatu yang membuatnya memicingkan matanya untuk melihat lebih jauh.

Pagar rumah sakit yang hanya dihiasi oleh tumbuhan rambat tersebut membuat lalu lintas maupun pejalan kaki yang berlalu-lalang di jalanan terlihat dengan jelas. Tapi bukan itu yang menarik perhatiannya.

Seseorang yang tampaknya sudah tidak berdaya bersandar di pagar tersebut. Terduduk di jalanan tanpa ada yang peduli. Tanpa sadar ia sudah berjalan mendekat ke arah pagar tempat orang tersebut , seakan tidak ada keraguan di dalam hatinya, dengan lembut ia menyentuh tangan orang itu dari balik pagar.

"Halo tuan, apa tuan baik-baik saja?"

Tidak ada respon dari orang tersebut.

Sekali lagi diulanginya pertanyaan tersebut ditambah dengan sentuhan yang sedikit lebih keras, tapi nihil.

Seketika ia sadar bahwa orang ini sudah kehilangan kesadaran. Tanpa mempedulikan larangan dari petugas keamanan rumah sakit, ia berlari keluar dan menghampiri orang tersebut, mencoba menyadarkan pria itu. Sepasang mata berwarna abu-abu yang sangat indah mulai menatapnya, ia pun mulai merasakan sentuhan yang dingin di pipinya.

"Lydia? Apakah ini benar-benar kau?" Tanya pria tersebut dengan suara yang lemah.

Ia hanya kebingungan bagaimana harus menanggapi pertanyaan pria itu.

"Lydia? Lydia? Apa kau masih disini? Kumohon katakan sesuatu!" Teriak pria itu dengan panik.

Apakah aku Lydia? Batinnya, kebingungan.

Tapi ia menyadari ada yang salah dengan pria ini, tanpa pikir panjang ia segera memanggil petugas keamanan yang mengejarnya untuk segera membawa pria itu kedalam rumah sakit.

Dan tanpa sadar ia mengaku bahwa pria tersebutadalah kerabatnya yang ingat akan dirinya.    

Unseen Love (SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang