Sebuah saat yang sangat dinantinya tiba, permainan pantulan cahaya matahari dari kaca berwarna-warni dan lampu gantung kaca menimbulkan berbagai bayangan-bayangan indah di lantai marmer abu-abu tempatnya berpijak. Ia tidak melihat cahaya-cahaya itu, tentu saja. Tapi dirinya sangat yakin, pantulan indah itu akan tampak di lantai, seperti yang diinginkannya. Tidak pernah disangkanya, ia akan kembali memijakkan kaki di lantai ini, dengan Lydia disampingnya.
Tadi ketika menyerahkan kunci perak itu kepada Lydia, ia sudah bersiap jikalau Lydia akan terperanjat mendapati gantungan kunci mobil mereka tergantung di kunci perak apartemen ini. Ya, meskipun itu mobil yang dibelinya dari usahanya sendiri, tapi tidak pernah sekalipun ia menegaskan bahwa itu miliknya, seorang diri. Semua yang dimilikinya, adalah milik Lydia juga, dan Lydia sangat menyukai mobil sedan itu. Diluar dugaannya, Lydia tidak terkejut samasekali. Dipikirnya, ketika ia membeberkan semua hal yang diduga marupakan alasan bagi Lydia untuk tetap bersamanya telah lepas dari genggamannya, Lydia akan pergi. Tapi tidak. Lydia tetap berada disisinya. Barulah ia yakin bahwa janji yang diucapkan Lydia ketika di rumah sakit, adalah sungguh-sungguh. Satu dua perasaan pesimis sempat menghampirinya, tapi hanya dengan sentuhan tangan Lydia, bagaikan sihir, segala negativitas itu, sirna begitu saja.
Oh, ia sudah tidak tahan lagi ingin segera merangkul Lydia. Dengan tidak sabar ia mendekatkan bibirnya dengan bibir Lydia, dan mencium gadis itu dengan pelan. Rasa lembut dari bibir Lydia terasa lumer dan hangat didalam hisapannya. Meskipun ia sangat ingin melahap Lydia dengan ganas, tapi ia tetap menahan diri. Sudah lama dirinya tidak mencium Lydia seperti ini, apa salahnya menikmati semuanya dengan perlahan? Bibir Lydia yang lembut kini sudah basah karenanya. Bibir ini, terasa sangat berbeda baginya. Lembut dan jauh lebih berisi, dan reaksi Lydia yang terengah-engah, juga sangat berbeda. Meskipun ia tahu bahwa Lydia berbeda, tapi ia tidak peduli. Ia akan menikmatinya.
Sampai ia sadar bahwa Lydia kehabisan nafas.
Astaga, gadis ini!
Dengan berat hati ia melepaskan bibir Lydia dari lumatannya.
Lydia yang bernafas terengah-engah, ingin ia melihat bagaimana ekspresi gadis di hadapannya ini. Semua ini terasa seperti nostalgia. Ketika untuk pertamakalinya ia mencium Lydia, apa saat ini Lydia memiliki ekspresi yang sama?
"Le...Leon, a, apa ini berarti kau tidak akan mempermasalahkan se..segala detail yang dulu pernah kukatakan?" Kata Lydia dengan nafas yang masih terengah.
Ia menghela nafas. Tidakkah Lydia mengerti? Jika seorang pria mencium atau memeluk seseorang yang membuatnya keluar dari perasaan buruk, kecewa, frustasi, sedih, artinya pria itu akan menuruti permintaan gadis itu? Jika Lydia memintanya untuk tidak mempedulikan berbagai hal yang didengarnya dulu dari Lydia, maka ia akan melakukannya.
Lydia-nya yang berbeda ini, membuatnya sangat penasaran. Dengan bantuan insting serta pengalamannya terdahulu, ia dapat mendorong bahu Lydia dengan pelan. Membuat Lydia jatuh terbaring dan terlentang di atas sofa. Yang memisahkan tubuhnya dan Lydia hanyalah panjang lengannya yang menopang tubuhnya. Batas itupun semakin berkurang ketika ia menekuk lengannya. Dan dengan lembut ia menyentuh telinga kiri Lydia, dan berbisik.
"As you wish, Lydia. Aku mencintaimu, dan aku mempercayakan seluruh hidupku padamu. Apapun yang kau minta untuk kulakukan, akan kulakukan."
Ruangan itu begitu sepi karenanya, ketika ia berbisik di telinga Lydia, ia dapat mendengar nafas Lydia semakin tercekat. Semua reaksi Lydia membuatnya semakin ingin untuk menggoda Lydia.
"Le, Leon kenapa kau harus...berbisik?" Tanya Lydia tergagap-gagap. Ia tersenyum kecil, dan memutuskan untuk mengoda Lydia lebih jauh.
"Kau adalah duniaku. Jadi hanya kau yang perlu mendengar apa yang kurasakan." Jawabnya. Dengan sengaja ia mengatakan kalimat tadi dengan nada sensual yang lambat, dan nafas yang berat. Ia bertanya-tanya, bagaimana reaksi Lydia selanjutnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Unseen Love (SUDAH TAMAT)
RomanceMy very first story on wattpad. 'Our Love' Series #1- UNSEEN LOVE - Status : TAMAT - Lydia James Ingatan adalah sesuatu yang berharga bagi setiap orang. Tanpa mempedulikan fakta itu, sesuatu yang berharga tersebut, terselip dari genggamannya. Ident...