Up date : 18th March 2018
********
*Extra chapter dari sudut pandang.........
Just scroll and try to guest hehehe ;)Happy reading!
********
Dirinya tidak pernah seterkejut ini sejak kelahiran putra keduanya, beberapa kali ia mencoba memastikan bahwa pendengaran dan penglihatannya tidak salah, tapi tetap fakta itu yang dilihat dan didengarnya. Sebuah fakta bahwa kehidupan putranya dirancang dengan..... sedemikian aneh.
Bulu-bulu karpet di bawah kakinya mungkin sudah mulai rata, tertimpa langkahnya yang mondar-mandir dari sudut ruangan ke sudut yang lain. Ia mendesah sambil menatap langit-langit ruang bersantainya.
Apa yang kulakukan sampai kau tega menghukum anakku seperti itu?
Gadis itu mengatakan bahwa dua hari lagi semua kegelapan itu akan diusir dari hidup Leon, seakan memintanya untuk bersantai dan tenang. Tapi, orang tua mana yang bisa tenang? Sekuat apapun ia melarang, pikirannya tetap berkelana dan bertanya-tanya tentang kehidupan putranya selama hari-hari gelap itu. Orang tua mana yang tidak khawatir? Semuanya akan terjawab besok, ketika Leon datang ke rumah ini. Sungguh hatinya sudah tidak sabar untuk segera menarik putra bungsunya ke dalam pelukannya. Setelah ia bisa 'menunda' semua kekhawatiran itu, satu masalah lain lagi-lagi meminta perhatiannya. Gadis itu. Seperti yang dikatakan teman hidupnya, ia berusaha memaklumi gadis itu. Menurut pengamatan, gadis itu belum berkeluarga, atau bahkan memiliki anak. Tentu tidak akan mengerti perasaan orang tua seperti dirinya.
Ruangan ini begitu sunyi, seakan setiap suara yang ada tertelan oleh badai salju diluar. Meskipun begitu, ia tahu bahwa jam terus berdetik, diikuti oleh suara konstan yang mengusiknya. Ia melemparkan pandangan ke arah orang yang dicintainya, sama sepertinya, orang itu sedang sibuk dengan pikiran sendiri. Sulit diakuinya, dirinya pun tidak mengerti perasaan gadis itu karena ia tidak pernah berada di posisi seperti itu.
Dan ia tidak ingin.
Pikirannya melayang ke hari-hari masa mudanya dulu. Ketika tanpa diundang seseorang datang membawa apa yang disebut sebagai calon teman hidupnya. Saat itu ia tidak mempedulikan apapun selain status Si Pasangan Hidup yang berada jauh di bawahnya. Dengan usaha ehem! kecil yang hampir bangkrut, terpaksa harus berhenti kuliah, ditambah orang tua yang rela 'menjual' anak mereka padanya. Apa yang bisa dilakukannya saat itu? Ia tidak peduli. Ia menikah bukan karena perasaan simpati, apalagi empati. Sejak dulu dua hal itu tidak pernah sekalipun mampir dalam hidupnya. Orang-orang mengatakan bahwa ia adalah seseorang yang dingin. Diakuinya itu memang benar. Lalu untuk apa ia menerima lamaran itu? Sungguh sebuah pertanyaan dengan jawaban yang sangat ingin diketahuinya. Bahkan usaha mertuanya tetap bangkrut meskipun sudah mendapat suntikan bantuan darinya. Jadi untuk apa semua itu?
Ayahnya sering mengatakan bahwa hidup ini penuh dengan misteri, mungkin jawaban dari pertanyaan itu adalah misteri.
Saat itu ia benar-benar melihat jam peninggalan kakeknya yang melingkar di pergelangan tangannya. Oh, aku tidak punya waktu untuk memecahkan misteri atau apapun namanya. Batinnya kala itu. Biarlah pertanyaan itu tidak terjawab.
Sampai ia jatuh cinta.
Disela kesibukannya, ia selalu menemukan senyuman yang menunggunya di rumah luasnya. Siapa yang sangka? Bahwa hanya dengan kehadiran seseorang mampu membuka setiap gorden tebal yang memerangkap setiap ruangan di rumahnya, bahkan orang itu juga mampu menyingkap gorden yang menutupi hatinya yang selama ini menghalangi secercah pun cahaya matahari, atau apapun dari luar sana yang akan menghangatkan hatinya. Tidak perlu satu tindakan spesifik, tidak perlu suatu kondisi tertentu, perasaan cinta itu datang begitu saja. Ia bahkan tidak mengirim undangan, sama seperti ketika pasangan hidupnya diantar ke hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unseen Love (SUDAH TAMAT)
Storie d'amoreMy very first story on wattpad. 'Our Love' Series #1- UNSEEN LOVE - Status : TAMAT - Lydia James Ingatan adalah sesuatu yang berharga bagi setiap orang. Tanpa mempedulikan fakta itu, sesuatu yang berharga tersebut, terselip dari genggamannya. Ident...