Tian memarkirkan motornya di halaman rumah Keyla. Lalu melepas helm-nya, merapikan rambutnya yang agak berantakan. Tunggu, gaya rambutnya memang berantakan kan?
Kemarin Tian memang marah, mungkin bukan marah, tapi rasa cemburu terhadap Keyla. Mungkin juga karena Dafa.
Tian berjalan ke arah pintu, lalu memencet bel rumah Keyla. "Permisi.."
"Ya.. sebentar" seru seseorang dari dalam.
CKLEK..
Pintu terbuka, Rina tersenyum sumringah ketika melihat Tian.
"Eh.. Tian"
Tian tersenyum. "Pagi tante. Saya mau ngajakin Keyla berangkat ke sekolah bareng saya"
"Owh.. Yaudah, masuk aja dulu. Tunggu di dalem, Keyla nya masih sarapan"
"Iya te" Tian melepas sepatunya, lalu mengikuti Rina memasuki rumah.
Rina membawa Tian ke ruang makan. Di sana sudah ada Keyla yang sedang sarapan.
"Siapa ma?" Tanya Keyla ketika mendengar langkah Rina memasuki ruangan.
Keyla menoleh. Ia hampir tersedak ketika melihat Tian nyengir ke arahnya. Sementara Rina berjalan terus ke dapur
"Lo? Kok bisa disini?" Tanya Keyla.
"Keyla.. pacarnya disuruh duduk, sekalian ikut sarapan" Seru Rina dari dapur.
Mata keduanya terbelalak mendengar ucapan Rina.
"Lo ngasih tau nyokap lo" Bisik Tian.
"Enggak. Elo kali yang ngasih tau nyokap gue!" Tuduh Keyla.
"Nggak usah bisik-bisik" Rina keluar dari dapur sambil membawa sepiring nasi goreng. "Ayo Tian, duduk dulu. Sarapan bareng Keyla"
"Saya udah sarapan tadi, Te" Tolak Tian.
"Tante nggak mau ada penolakan. Ayo duduk" Rina meletakkan nasi goreng di depan Tian.
Tian menyerah. Akhirnya ia menuruti kemauan Rina.
"Mama udah tau kok, kalau Keyla pacaran sama Tian" Ujar Rina terang-terangan.
Keyla tersedak. Lalu buru-buru meminum air putih. "Ma.. Kita itu--"
"Mama udah baca buku harian kamu kok. Mama juga pernah muda kali, kejadiannya mirip kayak mama sama papamu dulu" Rina tertawa.
Tian hanya melongo. Sementara Keyla, pipinya sudah kembali bersemu merah.
"Ih.. Mama ngapain baca buku harianku?! Mama rempong banget deh" dumel Keyla.
Rina terkikik. Ia sangat gemas dengan putrinya.
"Em.. Jadi gimana te?" Tian bingung, otaknya berpikir keras, mencari topik pembicaraan.
"Tante restuin kok. Asal kalian pacarannya yang sehat. Ya, nakal dikit juga gak pa-pa asal jangan kebablasan" Gurau Rina.
"Mama.." Rajuk Keyla
Rina terkekeh melihat anak gadisnya mengerucutkan bibir.
TING TUNG...
Terdengar suara bel berbunyi.
"Keyla aja yang bukain pintu" Keyla beranjak dari meja makan, menuju pintu depan, tangannya meraih kenop pintu. Begitu pintu terbuka, Keyla terkejut ketika melihat Dafa berdiri di depan pintu sambil tersenyum ke arahnya.
"Hai" Sapa Dafa
"Hai, kok lo disini?"
"Gue mau ngajak lo berangkat sekolah bareng" Ujar Dafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Hujan
Teen FictionCover by : @Keynaa_key Direvisi setelah tamat. Tentang aku, kamu dan juga hujan "Hujan pernah membuat kita dengan sengaja dipertemukan". -K- Namun, ketika yang dianggap sebagai takdir tuhan ternyata hanya sebuah kebetulan Akankah takdir masih tetap...