Tian terus mengejar Keyla yang berlari. Keyla berbelok ke sebuah taman, bertepatan dengan itu, Tian berhasil menangkapnya.
Tian mendekap tubuh Keyla dari belakang, "Nah.. Ketangkep kan"
"Ih.. Curang! Kaki gue kan pendek, kaki lo panjang!" dumel Keyla seraya mengerucutkan bibir.
Tian menghirup aroma rambut Keyla dalam-dalam, sambil terus memeluknya.
"Yan.. Pelukan lo ke-kencengan" protes Keyla seraya menggeliat dalam pelukan Tian.
Namun, Keyla hanya menggeliat tanpa berusaha melepaskan diri dari dekapan Tian. Keyla membalikkan badan tanpa melepas pelukan cowok itu.
Keyla menatap Tian tanpa berkedip. Seolah-olah jika ia berkedip barang sekali saja, cowok di depannya akan hilang dari hadapannya.
"Yan.."
"Hm...?"
Keyla hanya tersenyum lebar. Tian mencubit pipi Keyla karena gemas, ia mendekatkan wajahnya, lalu mengecup dahi gadis itu.
Hening, tidak ada yang bergerak ataupun bersuara. Hanya suara degup jantung Keyla yang terdengar seperti saling kejar-kejaran.
Tian melepas kecupannya, di pandanginya wajah Keyla. Ia terkekeh begitu melihat Keyla hanya diam, kedua matanya tertutup, pipinya memerah.
Keyla membuka mata begitu mendengar kekehan Tian. "Ih.. Apa yang lucu?!" Rajuk Keyla sambil melepaskan diri dari pelukan Tian.
"Nggak ada yang lucu, gue aja yang pengen ketawa"
"Au ah!" Keyla membalikkan badan, lalu kembali berlari.
Tian tersenyum jahil, lalu mengejar Keyla.
Tian terus berlari mengiringi Keyla, sambil sesekali menggodanya ataupun menoel pipi cewek itu yang terus bersemu merah.
Keyla menghentikan larinya, begitu juga Tian. "Ada apa yang?" Tian mengusap keringat di dahinya.
"Kity! Kok main sampai sini sih?" Keyla menghampiri seekor kucing di pinggir jalan, lalu diangkat kucing itu dalam gendongannya.
"Kucing siapa Key?" Tian mendekat, memperhatikan kucing dalam gendongan Keyla.
"Kucing gue. Sorry, belum sempet cerita kalo gue punya kucing"
"Owh.. Siapa namanya tadi?"
"Namanya Kity"
Tian memperhatikan kity, "Lucunya.. Jadi pengen nyium yang nge-gendong"
Keyla memutar bola matanya kesal, "Tadi kan lo udah nyium gue"
"Itu kan di dahi, sekarang cium itu. . ." Tian menaik turunkan alisnya.
Keyla makin dongkol, "cium bibir?"
"Peka banget sih" Tian makin tersenyum lebar.
"Ya kalo situ, cowok gak peka-an. Nih, cium bibirnya kity" Keyla mengarahkan kity ke arah Tian.
Tian mundur beberapa langkah. "Ogah. Ntar kalo gue jadi kucing gimana?"
"Sekalian aja gue nikahin sama kity"
"Lah.. Terus yang nikahin elo ntar siapa kalo gue sama kity?"
"Gue nikah sama Sehun EXO"
Tian menyebik, "Sabun eksoh mulu yang di omongin"
"Sehun Yan... Bukan sabun!"
"Sabun"
"Sehun!
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Hujan
Teen FictionCover by : @Keynaa_key Direvisi setelah tamat. Tentang aku, kamu dan juga hujan "Hujan pernah membuat kita dengan sengaja dipertemukan". -K- Namun, ketika yang dianggap sebagai takdir tuhan ternyata hanya sebuah kebetulan Akankah takdir masih tetap...