04 - Tian Yang Aneh

1.7K 81 15
                                    

Kantin sekolah.

Keyla dan Vita memandangi wajah kedua cowok di depan-nya dengan heran.

"Tuh muka kalian pada kenapa?" Ujar Vita sambil memandangi wajah kedua teman-nya yang bonyok dan memar kebiruan disana-sini.

"Habis di ciumin siapa kalian?" Celetuk Keyla.

"Ngeledek lo?" Tian memasang muka super bete.

"Kemaren sore muka kalian masih baik-baik aja. Jangan bilang kalian abis berantem?" Tebak Vita.

"Gue gak nyangka kalo kalian doyan berantem juga." Sambung Keyla.

"Nggak gitu,"

"Nggak gitu apa? Buktinya muka kalian bonyok gitu, masih mau bilang kalian gak berantem?" Omel Keyla.

"Sumpah, lo bawel banget sih Key? Ed, lo kudu tanggung jawab, jelasin semuanya ke Keyla ma Vita," Ujar Tian sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, mencoba merileks-kan badan-nya yang terasa sakit semua.

Edi mengaruk-garuk kepalanya yang sebenernya gak gatal. Kemudian dia menarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara.

"Jadi gini. Kemaren malem kan gue mau pergi ngopi nih. Pas lagi enak-enak jalan gue ketemu beberapa cowok, yang nyuruh gue masuk ke salah satu gang,"

"Lah terus itu muka?" Potong Keyla

"Tunggu gue selsai ngomong napa?!" Edi sewot

"Terus gue dipaksa nyerain dompet ma hape gue ke mereka, gue nolak. Dan, bak buk buk! Mereka ngeroyok gue.

"Lo digebukin mereka berlima?" Tanya Vita.

"Ya iyalah, gue sendirian mereka berlima." Ujar Edi

"Terus si Tian napa bonyok begini?" Tanya Keyla sambil menunjuk wajah TIan.

"Nah, pas gue hanpir digebukin abis-abisan, Tian tiba-tiba dateng. dengan aksi sok heroiknya, dia langsung ngadepin mereka berlima sekaligus." Ujar edi.

"Menang dia?" Tanya Vita.

"Pas kelima berandalan itu pada ngos-ngosan, Tian langsung narik tangan gue keluar gang dan lari. Pas udah aman, gue liat mukanya, wuih ternyata lebih bonyok dari gue." Ucap Edi sambil tertawa

"Udah ditolongin malah ngehina." Gerutu Tian -"Udah pada ngerti kan" Ujar tian sambil melipat tangan di depan dada.

"Oh gitu," Ucap Keyla dan Vita bersamaan.

"Yang ini pasti sakit banget" Tanya Keyla sambil tanganya meraba kening Tian yang berwarna biru keunguan.

"Cuma begini doang. nggak sakit sama sekali, Edi nya aja tuh yang lebay." Tian melirik Edi yang mengelus pipinya yang lebam sambil meringis.

"Oh jadi ini gak sakit yak." Keyla menekan kening Tian yang memar.

"Auw!! Sakit key!!" Teriak Tian.

"Barusan lo sendiri yang bilang gak sakit."

"Emang gak sakit kok."

"Gue nyari Vania dulu ya." Vita beranjak dari duduknya lalu berlari-larian kecil.

"Btw, gue mau ke perpus dulu
" Ucap Edi.

"Ke perpus? Halah, bilang aja lo mau boker." Ledek Tian.

"hehe.." Edi nyengir badak lalu ngacir ke toilet.

"Giliran lo mau kemana sekarang?" Tanya tian ke Keyla yang bengong.

"Gak kemana-mana, mager gue." Ucap Keyla.

Tian menyeruput es jeruknya yang tinggal separuh.

"Lo yakin beneran baik-baik aja?" Tanya Keyla sambil memandangi wajah Tian. Wajahnya benar-benar kelihatan berantakan, memar di kening, mata dan bibir. Tambahan sebuah plester menenpel di hidungnya.

Seperti HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang