14

802 42 7
                                    

Tian menghentikan motornya tepat di depan pagar rumah Keyla.

"Udah. Lu masuk, ganti baju, mandi lalu makan. jangan lupa belajar juga" Celoteh Tian.

"Bawel lu" Keyla membuka pagar rumahnya. Namun kembali membalikan badannya dan melihat Tian yang bersiap melajukan motornya. "Lo juga jangan lupa belajar. Besok lusa kan ujian kenaikan kelas"

"Cie.. Perhatian banget sama gue" Goda Tian.

"Ish.. Lo kalo gak diingetin palingan bakal main game mulu"

"Iya." Tian nyengir "Yaudah gue balik dulu" Tian melajukan motornya. Keyla masih memandangi Tian hingga tak terlihat. Gadis itu kembali tersenyum.

****

Tian kembali menguap untuk yang kesekian kalinya. Setelah lebih dari seminggu harus disiksa dengan soal-soal ujian.

"Mau sampai kapan kau disana? Tiduran sambil nonton Upin Ipin terus," Ujar Pongki. Pongki selalu berbicara dengan logat batak, padahal pongki sama sekali bukan orang batak.

"Gabut Om," Jawab Tian.

"Libur begini harusnya kau pergi main, cari hiburan. Bukan tiduran terus seperti jones,"

"Om kan juga jones" Balas Tian sengit. Tian mengambil ponselnya. Ia bingung harus mengajak siapa untuk menemaninya. Tian paling malas jika pergi sendirian, dia beralasan jika pergi sendirian, Tian akan merasa kesepian di tengah keramaian. Matanya tertuju pada satu nama di ponselnya.

Tian : key..

Tian : oi..

Tian : k
            E
            Y
            L
            A

Tian : k

Tian : e

Tian : y

Tian : l

Tian : a

Keyla : ngespam mulu gue tabok lu

Tian : peace..

Tian : Lu dimana? Lagi apa?

Keyla : di rumah, lagi bernapas

Tian : jalan-jalan kuy

Keyla : berdua doang? Ogah gue

Tian : iyalah, berdua. Edi, Vania,
Vita, udah pada liburan ke
Luar kota

Keyla : modus lu

Tian : mau apa gak?

Keyla : iya deh. Daripada gabut
dirumah.

Tian : sejam lagi gue jemput.

Keyla : iye

Tian meletakkan ponselnya di meja, lalu bangkit dan beranjak pergi mandi.

"Kau mau kemana?" Tanya Pongky yang baru saja keluar dari dapur membawa secangkir kopi.

"Mau kencan Om!" Jawab Tian sebelum menutup pintu kamar mandi.

****

Tian duduk di ruang tamu rumah Keyla. Ia baru saja selesai diinterogasi kedua orangtua Keyla, Setelah sebelumnya meminta izin untuk mengajak Keyka pergi jalan dengannya.

Keyla berdiri di depan cermin, "Yang ini keknya keliatan feminim deh" Keyla melihat pantulan dirinya di cermin sekali lagi. Paduan baju dan rok berwarna pastel, dan rambut yang di gerai, membuat Keyla terlihat semakin cantik.

Seperti HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang