15

736 36 3
                                    

"Ternyata, selain gak peka. Lo juga gak romantis ya" Keyla mengerucutkan bibirnya.

Tian menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal. "Gue gak bisa nge-gombal, gue gak bisa ngerangkai kata-kata manis"

Keyla terkekeh. "Nggak deh, gue gak butuh kata-kata gombal. Gue maunya dipeluk pacar" Keyla memandang Tian.

"Sini. Gue juga mau meluk pacar" Tian merengkuh tubuh Keyla dalam pelukannya. "Elo jangan pernah capek buat cinta sama gue"

"Gue gak bakal pernah capek buat cinta sama lo. Dan lo, jangan pernah ninggalin gue"

"Gue gak bakal pernah ninggalin elo" Tian mengambil ponsel di saku celananya, lalu jari-jarinya sibuk menggeser layar ponselnya.

"Lo mau ngapain?"

"Gue punya sesuatu. Nah.. ketemu" Tian memutar lagu di ponselnya.

Keyla mengernyitkan dahinya. "apaan sih?"

Tian menatap Keyla dengan lembut sambil tersenyum. "Dengerin aja"

Terdengar suara musik. Keyla masih binggung, pasalnya, cowok yang baru saja jadi pacarnya ini adalah orang yang susah ditebak.

"Akhirnya ku menemukanmu, saat hati ini mulai merapuh"

"Akhirnya ku menemukanmu, saat raga ini ingin berlabuh"

"Ku berharap engkaulah, jawaban segala risau hatiku"

"Dan biarkan diriku mencintaimu hingga ujung usia ku"

"Jika nanti ku sanding dirimu, miliki aku dengan segala kelemahanku"

"Dan bila nanti engkau disampingku, jangan pernah letih untuk mencintaiku.."

"Akhirnya ku menemukanmu.."

"Gimana?" Tanya Tian.

"Lumayan" gumam Keyla.

"Lumayan doang nih?"

"Iya"

"Padahal lagu ini nantinya mau gue pake buat ngelamar elo"

"Sumpah.. lo bikin gue baper. Katanya tadi gak bisa nge-gombal"

"Dasar baperan" Sindir Tian.

"Ish.. lo ngeselin!" Keyla melepaskan pelukannya dari Tian lalu mencubit pinggang Tian.

"Awh.. lah, kok malah dicubit sih yang?!"

"Bodo! Lu ngeselin!

****

"Lo gak mau mampir dulu" Tawar Keyla yang baru saja turun dari motor Tian.

Tian membuka kaca helm-nya "Lain kali aja. Yaudah, Lo masuk gih"

Keyla menggeleng. "Gue mau liat lo jalan dulu"

"Keyla duluan" Tian mencubit pipi Keyla.

Keyla tersenyum. "Iya-iya. Tian bawel"

"Keyla bandel"

"Hati-hati. jangan ngelirikin cewek di seberang jalan" Ujar Keyla.

"Iya" jawab Tian. Keyla berjalan menuju rumahnya, sebelum membuka pintu ia sempat berbalik dan tersenyum ke arah Tian. Lalu masuk kedalam rumah. Tian menghidupkan mesin motornya, lalu tancap gas.

Keyla menghampiri mamanya yang sibuk memotong sayuran di dapur, lalu memeluknya dari belakang. "Mama.."

Rina membalikkan badan, lalu memandang anak semata wayangnya. "Ada apa?"

Seperti HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang