"Aduh..."
"Lutut gue mau copot ini!"
"Sikut gue adooh..."
"Badan gue rasanya remuk"
Dan bla, bla, bla... Tian terus mengaduh. Satu jam yang lalu ia tiba di rumahnya dengan diantar Edi dan Rendi.
"Tadi di rumah sakit aja gaya-gayaan, katanya keren. Sekarang malah kaya' bocah baru disunat" cibir Rendi tanpa mengalihkan pandanganya dari layar tivi.
"Mau dianterin ke Rumah sakit?" Edi nenatap Tian, "biar disuntik mati sekalian"
"Anjir... Punya temen kok kayak gini semua?!" Tian berjalan tertatih menuju kamarnya.
"Mau ke mana lo?" Tanya Rendi.
"Bunuh diri!"
"Lo kan belum mandi"
"Bodo amat!" Maki Tian sewot.
Rendi menoel tangan Edi. Edi menoleh "Apaan?"
"Tian mau bunuh diri tuh"
"Bodo amat" sahut Edi.
Rendi melongo.
******
"Nyokap lo bilang, lo belum makan seharian. Napa?" Vita tengkurap di samping Keyla yang sedang asik menonton anime di laptopnya.
"Males" jawab Keyla.
"Katanya, lo juga gak mandi dua hari. Napa?"
"Males" jawab Keyla tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop. Baginya saat ini, cengiran Naruto di layar laptopnya lebih menarik daripada pertanyaan Vita.
"Gamau ini gamau itu. Ati-ati lo, jodoh lo datangnya slowmotion." Cibir Vita.
Keyla menoleh, menatap Vita, "gue cuman lagi males aja. Pengennya males-malesan, tapi gue males."
"Terserah lo deh" Vita memutar bola matanya jengah. Lalu mengambil ponselnya.
Trio kwek-kwek (3)
Vita s. : Woy...
Rendi a : Apaan?
Edi w : Nape?
Vita s. : Dimana lo berdua?
Edi w : Rumah Tian
Rendi a : Rumah Tian (2)
Vita s. : ngapain?
Rendi a : sholawatan
Edi w : sholawatan (2)
Vita s. : :( gimana Tian?
Dibaca oleh
Rendi a
Edi w
Vita s. : ish... di read doang.
Vita menoleh ke arah Keyla ketika lengannya terasa ditoel-toel
"Apa?" Tanya Vita dengan tampang datar.
"Gue laper" Jawab Keyla dengan ekspresi yang dibuat melas.
Vita memutar bola matanya, "Ya makanlah"
"Pengennya sih gitu"
"Terus?"
Keyla tersenyum,"Tolong ambilin gue makan"
Vita ingin menolak dan bersiap untuk menceramahi Keyla. Tapi urung, ketika melihat Keyla terlihat sedikit pucat.
"Gue ambilin" sahut Vita. Vita beranjak dari posisi tengkurapnya. Berdiri dan berjalan sedikit sempoyongan menuju ke ruang makan di rumah Keyla.
Keyla berguling ke tengah ranjang, mengubah posisi tengkurapnya menjadi telentang. Ia meraih sesuatu dari bantal yang tadi ia tindih, sebuah figura foto. Di angkatnya figura tersebut hingga dia bisa melihat foto di sana.
Fotonya bersama Tian saat di danau. Matanya berkaca, namun dengan cepat Keyla mengedip-ngedipkan kelopak matanya agar butiran bening itu tidah jatuh, lalu dengan cepat memasukkan foto tersebut kedalam laci nakas.Pintu kamar terbuka, Vita masuk membawa nasi dan lauk di piring, dan segelas air.
"Nih, abisin biar badan lo gak lemes" Vita menyodorkan piring itu ke Keyla.
Keyla menggeleng.
"Tadi katanya laper" Vita mulai jengkel.
"Emang laper"
"Makanya ini makan"
"Suapin. Gue terlalu males buat makan sendiri"
Vita menarik napas lalu mengembuskannya dengan kasar. Ia duduk di kasur lalu mulai menyendok nasi dan lauk, memasukan ke dalam mulutnya sendiri.
"Jangan dimakan, kan gue yang laper"
"Bwodo." Ucap Vita dengan mulut penuh makajan.
Yohoo...
Kependakan 😅
Lama gak update
Pengen SH di update seminggu 2 kali, tapi entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Hujan
Teen FictionCover by : @Keynaa_key Direvisi setelah tamat. Tentang aku, kamu dan juga hujan "Hujan pernah membuat kita dengan sengaja dipertemukan". -K- Namun, ketika yang dianggap sebagai takdir tuhan ternyata hanya sebuah kebetulan Akankah takdir masih tetap...