" Sebenarnya ini semua udah diatur sama Allah yang sebaik baiknya Maha Pemberi Petunjuk "
🌸🌸
" abah? Benaran ini? " tanya mama.
" benaran mi " jawab abah, abah emang manggil mama -Umi- aku aja yang dari kecil kebiasaan manggil - Mama -
" ma, Asy udah jujur ma. Asy gak pacaran. Itu foto cowo nya Sasa " lirihku langsung nemplok ke pundak mama.
" ya gimana lagi Sy? Mama juga gak bisa bantu apa apa. Abah mu itu udah bulat keputusannya " jawab mama sambil mengelus kepalaku yang ditutupi jilbab segitiga berwarna Merah.
" ma, Asy kan gak berani tidur sendirian kalo hujan. Terus kalo nanti hujan Asy gimana dong? Gak mungkin kan tidur sama nenek Alya? Yang ada Asy disuruh tidur diruang tamu " jelasku.
" ah kamu mah suka berlebihan Sy, nenek Alya emang tegas tapi nggak kejam " jelas mama.
" tapi ma, Asy beneran ga pacaran. Masa abah gak percaya sama anaknya sendiri " rengekku sambil mengentakkan kaki di lantai halaman.
" sayang- " jawab mama terpotong suara abah.
" Asy! Ayo berangkat. Sepeda nya udah berhasil masuk ke bagasi. Kalau kamu gak cepat berangkat nanti sampainya larut sore, kasian abang kamu " jelas Abah sedikit berteriak.
" iya abah ! " jawabku tidak kalah berteriak.
" ayo nak mama antar "
" hati hati di jalan ya putri Abah " ucap abah sambil mengecup keningku.
' ih abah kok aneh banget, ngelepas aku kayak mau tugas kerja dimana. Happy banget. Padahal kan dia hukum aku, ihh kesel !! ' batin ku sambil memutar bola mata.
" iya abah " jawab ku sambil menaikkan senyum terpaksa di bibirku
" oke, hati hati ya. Tiap minggu abah kirim uang jajan 100 ribu untuk kamu menuhi kebutuhan " ucap abah.
" ha? Seratus ribu?! " jawabku terkejut. Saat menarik kenop pintu mobil, namun bang Amir langsung mendorongku masuk sedangkan aku hanya membeo.
Gila banget gengs, seratus ribu itu buat sehari kalo aku biasanya!
Ini ?seminggu? Ya Allah abah tega banget sama anak nya sendiri. Padahal aku udah dihukum atas kesalahan yang nggak aku lakuin. Sekarang? Nerima berbagai hukuman yang gak sesuai sama aku. Ya Allah gimana dong?!
Mobil pun melaju membelah jalanan yang macet.
Setelah hampir dua jam perjalanan. Akhirnya aku sampai di sebuah komplek perumahan yang sederhana, namun bersih dan enak dilihat. Setiap rumah pasti punya halaman dan taman bunga sendiri. Sejuk dipandang, beda sekali dari komplek perumahan ku yang bisa dibilang komplek perumahan 'mewah' dan rapi namun tetap saja pemandangannya tidak sesejuk di sini. Di komplek perumahanku tetangga dan ibu ibu dandananya mewah dan glamor. Gak ada tuh mamang sayur yang tat tit tat tit pagi pagi kayak dulu waktu aku kecil. Karena komplek ku udah dihuni sama tetangga baru yang rata rata orang 'sibuk' jadi jarang bersosialisasi. Mungkin abah dan mama termasuk penghuni lama komplek itu. Penghuni penghuni lama yang lain pindah karena biaya dan pajak dikomplek itu naik semau nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYSENJA
SpiritualAsysenja, 20 tahun. Seorang wanita lugu, cerewet, kekanak kanakan, manja dan keras kepala. Dihadapkan dengan banyak masalah yang baru ia hadapi seumur hidup. Masalah itu datang dari Abah-nya sendiri. Eits, tapi jangan salah paham dulu ya dengan mas...