Tuinggg
Kak Abyan: Cpt keluar, sy ddpn
Asy menyipitkan matanya saat menerima notifikasi di Handphonenya. Seketika Asy langsung bangkit dari istirahatnya setelah merapikan barang-barang dikamarnya.
"Wah, ini nggak bohong yaaa" lirih Asy
sambil menatap layar notifikasi.Tuinggg
Kak Abyan: Lama, y ud sy prg
"Ehh..."
Asy pun segera mengenakan hijab instan nya. Dan dengan menggunakan gamis berwarna pink Asy berjalan keluar. Untung saja nenek Alya dan Ayla sedang pergi maka dari itu Asy bebas melihat keluar tanpa takut ditanyai.
"Ehhh tunggu !!" teriak Asy saat Abyan akan menjalankan kembali mobil Fortune berwarna putih itu.
Asy pun berdiri di halaman depan rumah, sambil menunggu Abyan keluar dari mobil.
Ceklek
Keluarlah seorang pria tampan yang sudah hampir setahun tak ia temui. Asy meneguk air ludah dengan susah sambil menatap manik mata Abyan. Namun mata itu sudah berubah, sangat berbeda. Mungkin seperti sudah tak ada rasa?
"Ehem" dehem Abyan
"Saya mau antar ini, dari Umi" ucap Abyan singkat. Dan Asy langsung menyambut sebuah kantong makanan yang Abyan bawa. Dan Asy tersenyum singkat.
Tiba-tiba ia ingat akan sesuatu,
"Mmm... Kak, aku boleh minta tolong nggak?""Apa?" jawab Abyan singkat.
'Ya Allah mau di chat mau secara live pun emang sukanya yang singkat singkat '
"Hei" tegur Abyan. Menurutnya kali ini Asy terlalu sering melamun.
"Bawa aku pulang kerumah Mama, pliss" mohon Asy dengan memasang mata puppy eyes.
DEG!
"Yaudah ayo" jawab Abyan singkat, padat, dan jelas.
"Hah? Seriusan?" tanya Asy menyakinkan dirinya sendiri. Ia bingung kenapa Abyan dengan enteng mengiyakan permintaan nya, padahal itu sangat berisiko.
"Yaudah kalau nggak mau" jawab Abyan cepat. Dan membuat Asy gelagapan.
"Nah oke ayok langsung aja, lagian aku cuma perlu hp aja dan nggak ada barang berharga aku dirumah Nenek Alya," ucap Asy, dan diangguki Abyan.
Asy pun segera masuk kedalam mobil dan duduk tepat disebelah Abyan. Membuat Abyan sedikit canggung, namun masih memasang tampang cool nya.
Di rumah Asy
"Mas, emangnya kita harus ya kayak gini sama Asy? Coba Mas perhatikan. Apasih yang Asy dapat setelah kita titipkan kesana? Nggak ada" ucap Embun penuh tanya.
"Saya punya tujuan menitipkan anak kita kesana,"
"Tujuan apa? Kenapa Mas nggak pernah bilang dan cerita ke Embun?" tanya Embun saat matanya mulai panas.
"Saya mau mendidik Asy agar mentalnya kuat" jawab Gibran singkat.
"Apa seperti ini cara melatih mental Asy? Dengan memasukkan dia kerumah Mama angkat kamu yang bahkan sangat membenci Asy padahal Asy tidak pernah melakukan kesalahan apapun"
"Embun, saya mohon berhenti bertanya," ucap Gibran lelah.
"Kenapa? Kenapa minta Embun berhenti? Embun hanya ingin Asy tinggal bersama kita sampai dia menikah nanti, kita menikmati waktu bersama Asy,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYSENJA
EspiritualAsysenja, 20 tahun. Seorang wanita lugu, cerewet, kekanak kanakan, manja dan keras kepala. Dihadapkan dengan banyak masalah yang baru ia hadapi seumur hidup. Masalah itu datang dari Abah-nya sendiri. Eits, tapi jangan salah paham dulu ya dengan mas...