Asysenja- SEBELAS

2.6K 201 13
                                    

Tringgg ...

Tringgg ...

Tringgg ...

"Apaan sih, rasanya aku gak ada hidupin alarm" racau Asy sambil mematikan alarm di handphone nya. Dengan wajah memelas dan mata mengantuk.

Ya, begitulah Asy jika sudah shalat subuh ia masih sulit untuk menahan kantuk apalagi dengan tubuh yang kelelahan.

"Lagi mimpi dapet kerja dari kak Adam, di ganggu" lirih Asy sambil menarik selimut tebal dan lembut miliknya.

Eh?

Kerja?

Kak Adam?

Asy langsung tersentak. Dan bangun dari tidurnya dengan mata yang merah karena masih mengantuk. Asy langsung menatap jam dinding di sudut ruangan. Dan benar, jam menunjukkan pukul 07.00 WIB.

"Ya Allah ya Robbi!!" jerit Asy.

Tanpa membuang buang waktu, Asy langsung bergegas kekamar mandi.


30 menit kemudian.


Asy pun selesai dengan segala persiapan nya. Dengan menggunakan gamis hitam dan jilbab dengan warna senada. Asy pun siap untuk pergi ke kantor Adam pagi ini.


Asy berjalan cepat menuruni tangga tanpa menyadari bahwa Abah, Mama, Amir dan Aisyah memperhatikan dirinya.

Saat Asy hampir meraih gagang pintu utama rumah. Suara yang sangat Asy kenal menyebut namanya dengan tegas.

"Asy" panggil Abah nya dengan suara sedikit meninggi, khawatir Asy tak mendengarnya. Karena Abah nya memanggil dari meja makan yang jaraknya lumayan jauh dari pintu utama rumah.

Asy menoleh
"Abah? Kenapa?" tanya Asy bingung.


Gibran -Abah Asy- menghampiri Asy. Sambil memperhatikan penampilan putri kedua nya ini.

"Hai abah ..." sapa Asy sambil nyengir kuda untuk mencairkan suasana yang dibuat Abah nya menjadi sedikit mencekam.

"Kamu mau kemana?"

"Ke kantor, Asy ditawarin kerja sama calon adek ipar" jawab Asy sambil menaik turun kan alis tebal nya.

"Adam?"

"Yap! Bener abah" jawab Asy semangat.

"Kenapa nggak ada bilang Abah?"

Ya Allah jangan sekarang dong, kalau Abah mau tanya tanya nanti aja. Batin Asy

"Nggak usah pergi" ucap Gibran memutuskan sepihak.

"Apa?!" Asy terkejut


"Nggak bisa gitu dong Abah. Asy gak cerita sama Abah karena berita itu mendadak, mau cerita semalam Abah udah istirahat" jelas Asy. Gibran menaikkan alis kanan nya, sudah 45 tahun masih oke juga.

"Abah .. Plis dong izinin Asy pergi" mohon Asy dengan bibir yang dikerucutkan sambil memegang bahu Abahnya.

"Biarin Asy pergi kali Abah. Dia kan mau kerja" bujuk Embun -mama Asy-

"Betul Abah, nanti Asy berangkat sama Amir aja" tawar Amir sambil meletakkan gelas kaca berisi susu yang barusan ia teguk.

Sedangkan Aisyah hanya diam, tanpa ekspresi.

ASYSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang