31

2.9K 242 59
                                    

Jangan ada bagian yang discroll ya. Biar feel nya berasa geto..

Kuy baca!

✏✏✏✏

"

Kalau tidak keberatan saya mau memajukan tanggal pernikahan, sebelum puasa di bulan ini. Gimana Om?" tanya Huda antusias. Sedangkan Gibran hanya geleng-geleng sambil tersenyum.

Melihat senyuman calon mertua, membuat Huda menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali. Huda berfikir, apa ia terlalu kelihatan bersemangat?

"Ehem, kamu ada apa tiba-tiba mau majuin tanggal pernikahan? Kamu tau kan Huda, puasa itu dua minggu lagi dan persiapan pernikahan itu tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. Apalagi saya mau pernikahan Asy lancar dan sesuai yang ia inginkan." jelas Gibran.

Huda menarik nafas pelan.
"Sebenarnya bukan apa-apa om, tapi saya cuma nggak mau nunggu lebih lama. Karena menurut saya, satu bulan itu sangat lama. Jadi saya mau lebih cepat dua minggu om. Masalah persiapan udah saya fikirkan dan rancang om. Makanya saya berani minta persetujuan om." jelas Huda dengan penuh keyakinan.

Gibran yang melihat semangat Huda merasa bangga. Nyatanya, pria sehebat Huda sangat ingin memiliki anaknya dengan cara yang di ridhoi Allah.

Lalu? Untuk apalagi dilarang?

"Yaudah, om setuju. Tapi kamu harus minta persetujuan Asy juga ya. Kan kalian yang mau menikah,"

Huda bersorak dalam hati, akhirnya ia bisa memiliki Asy lebih cepat. Karena Huda takut Abyan bisa mengambil Asy darinya.

✏✏✏

Malam ini Asy bebas dari tugas yang sudah tiga hari ini ia jalankan. Mendownload kan film kesukaan nenek Alya.

"Alhamdulillah, akhirnya free juga malam ini." ucap Asy sambil meregangkan sendi-sendi tubuhnya yang terasa kaku.

Tadi sore nenek Alya memutuskan untuk menginap dirumah ibunya Kharisma. Karena ibu nya Kharisma merasa kesepian dirumahnya. Pasalnya, Kharisma ditugaskan diluar kota sudah hampir satu bulan. Sedangkan, ayah Kharisma sudah meninggal 5 tahun yang lalu.

Melihat sang menantu kesepian, nenek Alya pun memutuskan untuk menginap disana selama beberapa hari. Dan meng- amanahi rumahnya pada Asy.

Saat ini Asy sedang sibuk dengan hati dan fikirannya yang kacau. Ntah kacau karena sedih atau karena terlalu senang. Asy masih bingung, intinya Asy setiap beberapa detik mengganti ekspresinya dari senang lalu sedih, lalu tertawa, lalu terdiam.

Tapi aktivitas anehnya itu ia hentikan saat mendapat telfon dari seseorang di ponsel nya.

I'm lucky i'm in love with my best friend...

Begitulah nada dering ponsel Asy jika tak ia beri mode diam. Asy pun segera mencari ponselnya yang ia sendiri tak tahu telah tergeletak dimana, karena sibuk mesam mesem sendiri dari tadi.

Alhamdulillah dapat!

"Assalamualaikum?" jawab Asy berusaha menetralkan jantungnya.

"Waalaikumsalam Asy. Kamu masih sendirian ya dirumah? Udah makan? Saya lagi dijalan mau kerumah nenek kamu. Tunggu ya..."

Asy memejamkan mata nya, jantungnya berdebar.
"Aduh, nggak perlu repot-repot kok Huda. Saya udah makan barusan, hmm... Eee.." jawab Asy kikuk. Tak lama ...

ASYSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang