Dikacangin
Mungkin kata itu yang bisa menggambarkan keadaan Asy sekarang. Dimeja makan, melahap makanan, dan minum air putih, tanpa diajak ngobrol. Sedangkan Ayse dan Karisma? Mereka mungkin sudah ngobrol sampai Merauke. Dan Asy ketinggalan di Sabang.
Asy merasa ada sesuatu yang berbeda dari Ayse, Ia bingung apa pengaruh Canada untuk Ayse? Apakah Ayse lupa pada Asy? Tapi kenapa bisa ingat dengan Karisma. Dari awal masuk hingga ia duduk satu meja dengan Karisma dan Asy, Ayse sama sekali tidak melirik Asy.
Asy yang sudah menghabiskan makanan pun segera bangkit dari duduknya, tanpa mengatakan sepatah katapun. Asy malas mengganggu ke-khusyuk- an mereka dalam berbicara.
Tapi Karisma menoleh saat Asy bangkit dari duduk nya.
"Asy" panggil Karisma, Asy langsung menaikan alisnya tanda membalas apa
"Sekalian bawain ke wastafel ya" ucap Karisma, sontak Asy membulatkan matanya. Tapi tanpa sadar tangan Asy tetap bergerak menyambut piring Karisma.
Asy menunduk sambil membawa piring kotor ditangannya menuju wastafel. Asy pun mulai menyuci piring walaupun sambil menahan kesal dihati Asy tetap berusaha sabar. Setelah selesai menyuci piring, tiba tiba Asy dipanggil nenek Alya.
"ASY" Panggil nenek Alya membuat Karisma dan Ayse berhenti mengobrol.
"Nenek Alya, aku mau ketemu dia dulu ya Karis" ucap Ayse langsung meninggalkan Karisma. Disusul Asy berjalan dibelakang Ayse.
Tiba di ruang tv, nenek Alya langsung berdiri dan menghamburkan pelukan kepada Ayse sebagai sambutan. Setelah itu barulah melirik Asy.
"Asy, buangin kantong sampah di dapur ya. Ke tong sampah depan rumah ini aja, abis itu bantuin Ayse kemas barang barang." perintah nenek Alya. Asy hanya menarik nafas, menahan nya, dan membuangnya pelan.
Sabar
Asy pun mengangguk, langsung berbalik menuju dapur. Setelah sampai ke dapur Asy langsung membawa kantong sampah keluar rumah.
"Mana tong sampah nya?" gumam Asy.
PRIT PRIT PRIT
suara klakson sebuah tosa pengangkut sampah mengejutkan Asy. Sontak Asy menoleh
Seorang pria turun dari tosa itu sambil menghampiri Asy.
"Maaf mbak, ini tong sampahnya. Ke bawa tadi, mbak mau buang sampah ya?" tanya pria itu
Pria yang umurnya sekitar 30 tahunan itu tersenyum ramah.
"Ohh, iya mas gak papa. Iya ini" jawab Asy sambil menyerahkan kantong sampah, dan disambut baik oleh sang mas tosa ini.
Tiba tiba seorang pria keluar dari pagar rumahnya sambil menyeret dua kantong sampah berukuran besar. Membuat Asy dan mas -tosa- menoleh.
Pria itu adalah tetangga Asy. Wajar saja Asy nggak kenal, dia kan orang baru di komplek sini.
Asy mengernyitkan dahi nya karenk melihat pria bertubuh kekar itu membawa dua kantong sampah dengan kesulitan. Sesekali pria itu hanya melirik Asy.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYSENJA
SpiritualAsysenja, 20 tahun. Seorang wanita lugu, cerewet, kekanak kanakan, manja dan keras kepala. Dihadapkan dengan banyak masalah yang baru ia hadapi seumur hidup. Masalah itu datang dari Abah-nya sendiri. Eits, tapi jangan salah paham dulu ya dengan mas...