Maafkan author yang baru sempat untuk update 😂 author harap pembaca Setia Asysenja nggak kabur yah😭. Silahkan dibaca 😋
Asy dan Abyan terdiam dijalan, tanpa sadar Abyan menyetir kearah kantor Gibran, Ayah Asy.Asy yang sedari tadi juga melamun karna fikirannya yang berlari kesana kemari, ia pun tidak menyadari bahwa ia dan Abyan berada dimobil yang tepat terparkir didepan kantor Ayahnya. Kantor besar dan mewah yang selalu ramai karena para karyawan yang keluar masuk.
Asy pun membuka pintu dan turun. Abyan yang masih termenung dan belum menyadari keberadaan mereka saat ini langsung saja menginjak gas mobil, namun tibatiba ia menginjak rem. Di karena kan ia melihat banner yang besar terpampang dihalaman kantor dan disitu tepat ada wajah Gibran dan sekeluarga salah satunya wajah Asy. Abyan pun menyadari jika ia sedang di kantor Gibran saat ini.
Abyan pun langsung melihat ke arah belakang mobil. Dan melihat Asy dengan santai memasuki kantor Ayahnya.
Abyan segera melrpas sabuk pengamannya dan turun dari mobil untuk mengejar Asy."Itu anak sadar nggak sih masuk ke sini" ucap Abyan sambil melihat sekeliling. Dan betapa terkejutnya saat ia melihat Gibran dan Amir yang akan menuruni tangga.
Dan disisi lain ia melihat Asy berdiri dibawah tangga yang akan dilalui Gibran dan Amir.Disisi lain.
"Diam terus, diam terus, diam terus" omel Asy yang terus saja berjalan tanpa menyadari ia sedang berada didalam kantor Ayahnya.
"Huh kenapa sih betah banget diamin aku kaya gitu, terus kenapa coba pura-pura bantuin aku kabur tapi sikapnya masih aja begitu, lebih baik aku diem aja dirumah nenek Alya..."
"Eh...." omelan Asy terhenti karena melihat Gibran dan Amir. Tanpa sadar ia mengangkat tangannya ingin menyapa Ayah dan saudara kembarnya. Namun dengan sigap seseorang menarik tangannya.
Dan menutupi kepala Asy dengan jas kerjanya dan membawa Asy berlari. Hingga kini Abyan hanya memakai kemeja putih yang membentuk badannya. Sontak membuat karyawan wanita dikantor itu menganga.
"Aduh aduh tolong aku diculik" ucap Asy pelan, namun ia tersenyum didalam kurungan jas itu. Sementara Abyan berjalan cepat membawa Asy.
Ini pasti kak Abyan
Mereka pun sampai kedalam mobil. Abyan segera memakai sabuk pengaman dan melaju meninggalkan kantor Gibran.
Ditempat lain
Alya berjalan kearah kamar Asy dirumahnya. Dan membuka pintu kamar itu.
"Ini anak pasti hilang" ucap Alya.
Krekk...
"Tuh kan bener, baru aja disuruh masak seblak udah ilang. Liat aja yah itu anak" omel Alya.
Ditempat lain
"Kak kenapa sih bawa aku kabur? Mama ya yang suruh?" tanya Asy penasaran.
Abyan menarik nafas panjang dan menghembuskan dengan berat.
"Nggak"Mendengar jawaban itu Asy mengernyitkan dahi nya.
"Lah terus?""Saya pengen aja ajak kamu pergi" jawab Abyan singkat. Dan seketika wajah Asy berubah merah padam. Abyan pun menyadari itu, dan ia segera membuat plesetan.
"Tapi boong" jawab Abyan seketika dan Abyan pun tertawa walau jelas itu tawa palsu.
"HAHAHAHAHA"
Tawa Abyan menggelegar. Membuat Asy terdiam menahan kesal.
"Gitu aja langsung percaya, pantesan gampang dibohongi laki-laki" ucap Abyan pedas tak sadar membuat Asy sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYSENJA
SpiritualAsysenja, 20 tahun. Seorang wanita lugu, cerewet, kekanak kanakan, manja dan keras kepala. Dihadapkan dengan banyak masalah yang baru ia hadapi seumur hidup. Masalah itu datang dari Abah-nya sendiri. Eits, tapi jangan salah paham dulu ya dengan mas...