Seluruh siswa baru di SMA Glory sudah mendapatkan kelas masing masing. Yuni dan kedua temannya kebetulan sekelas yaitu kelas IPA 1 . Sekarang kelas itu sedang dibimbing Wali Kelas nya yaitu Pak Andi yang kebetulan mengajar mapel Matematika. Bimbingan selesai bertepatan dengan bel sekolah yang barusan berbunyi. Setelah berdoa Pak Andi membubarkan muridnya. Tapi Yuni dan kedua teman nya masih didalam kelas.
"Lo tadi gue sapa kenapa nggak dibales? sombong sekali dah" tanya Yuni pada Alia.
"Maaf Awkarin nggak kenal lo." jawab Alia sambil mengibaskan rambutnya.
"Awkarin beli benang. Yain biar senang." ucap Yuni memutarkan bola mata nya.
"Awkarin beli benang buat apaan? dia buka kompeksi? emang udah kagak di endorse lagi?" tanya Alia sok polos
"Bodo amat gue nggak denger. Kembaran Lisa Blackpink lagi dengerin Sholawatan." ucap Yuni tidak kalah nyleneh.
"Kembaran Sehun pulang dulu ya gaes bye bye." ucap Fahrul dari belakang dan menghentikan acara debat Yuni dan Alia.
"Enak aja lo ngaku ngaku Sehun . Talk to my ass nih!" ucap Alia nggak terima sambil mengejar Fahrul.
"Lah gue ditingal. TUNGGU WOOIIII . LISA BLACKPINK KENAPA DITINGGAL." teriak Yuni dalam kelas buru buru memasukan peralatan tulisnya kedalam tas dan berlari mengejar mereka tanpa melihat keadaan sekitar dan
BRUK!!
Yuni tidak sengaja menabrak seseorang didepan nya. Saat Yuni mendongakan wajah nya dia terkejut soal nya dia menabrak pria dingin dan datar itu. Saat mata nya mulai menjelajah keatas Yuni berhenti pada name tag yang bertuliskan Sony Pratama M. Yuni bahkan tidak berkedip melihat tulisan itu, sampai Sang Empunya nama menghilang dari pandangannya baru sadar dari lamunannya.
Yuni terus melafalkan nama Sony dalam hati sampai sampai ia menabrak seseorang seseorang lagi.
"Ya ampun, dari tadi kenapa nabrak orang terus?" kesal Yuni pada dirinya sendiri.
"Lo nggak papa?" Tanya lelaki didepan Yuni, menatapnya agak khawatir.
"Maaf kak nggak sengaja." ucap Yuni takut takut, karena yang ditabrak sekarang adalah Ketua Osis yang tadi pagi membelanya.
"Ah iya tidak papa. Lo belum pulang? kemana dua temen lo?" Tanya Riky
"Mereka ninggal aku sendiri kak. Makanya aku lari lari ngejar mereka." jawab Yuni.
"Ohh, btw ngomongnya santai aja nggak perlu kaku kaya gitu. Oh iya lo belum dijemput?" tanya Riky lagi.
"Iya kak lagi nunggu jemputan." jawab Yuni.
"Ya udah gue duluan ya kak." sambung Yuni melambaikan tangan sambil tersenyum.
Di halte ini Yuni sudah hampir satu jam menunggu jemputan tapi tak kunjung datang. Bisa saja ia naik taksi tapi pikirnya kasihan Pak Drajat, sopirnya kesini tapi dia nya pergi. Sampai sebuah motor berhenti didepan nya.
"Belum dijemput? mau bareng? ayo gue anterin." ucap seseorang yang menaiki motor itu, tak lain tak bukan adalah Riky.
"Iya kak belum. Kayaknya ng-"
Drrrt drrrt drrrrtt
"Halo pah?"
"..."
"Iya belum."
"..."
"Iya pa. Nggak papa."
"..."
"Iya. Bye."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know [END] ✔
Teen FictionDitikung temen? Dihianatin pacar? Dikecewain sahabat? Objek balas dendam? Masa lalu yang perlahan muncul Kata orang semua itu udah biasa dan kenyataanya mereka nggak ngerasain itu. Cuman orang yang bersangkutan yang ngerasain itu. Kisah ini mungkin...