26

1.3K 73 61
                                    

Haiiii gue balik lagi nih. Lama ya upnya. Maaf atuhhh

BACANYA HABIS BUKA AJA

Yawdah cussss

Happy reading

WARNING:TYPO!!!

"Lo pikir gue main-main dengan ucapan gue barusan. Gue nggak pernah ngerasin ini sebelum-sebelumnya. Gue suka sama lo, entah sejak kapan. Lo udah menuhin pikiran dan hati gue dan ini nggak main-main." ucap Sony dengan tatapan tajam.

"KAK CUKUP!!! Anggap aja kita nggak pernah ketemu dan saling kenal." Yuni membalikan badannya hendak pergi.

SRET

Sony mencekal tangan Yuni dan menariknya sehingga jarak diantara mereka menipis. Sony menatapnya tajam seolah tidak ada main-main dibinar matanya.

Yuni kaget, bingung juga mau apa. Ini posisinya membuat detak jantungnya bekerja dua kali lebih cepat. Sebisa mungkin Yuni mengalihkan pandangan matanya supaya tidak bertemu dengan mata Sony.

Chu~

Mata Yuni membulat sempurna. Bagaimana tidak? Sony mendaratkan bibirnya dibibir Yuni ditengah koridor sekolah. Hal gila macam apa ini? Dan oh, apakah ada yang melihat? Tentu saja. Mereka yang tidak sengaja melihat adegan itu juga tak kalah kagetnya dan langsung mengabadikan momen itu.

Yuni mendorong dada Sony berharap ia melepaskannya. Tapi dugaannya keliru. Sony makin mengeratkan pelukannya dan menyelipkan tangannya diselah leher Yuni. Sony mulai menggerakan bibirnya dan menyesapnya. Respon Yuni hanya diam, dia tidak tau harus melakukan apa. Seumur hidupnya dia tidak pernah berciuman seperti itu, paling berani paling dicium dikening.

"WEHHH GILA BRO. CIUMAN KAGAK TAU TEMPAT BERASA DUNIA MILIK SENDIRI. Abadikan ah." teriak seorang cowok dari belakang Sony.

Tentu saja Yuni tau siapa yang teriak itu. Si bule sialan Nathan, sama dua orang lagi menatapnya dengan sorot penuh kekagetan, yaitu Bastian dan Riky. Secara reflek dia mendorong keras dada Sony biar menjauh, dan usahanya berhasil. Sony melepaskan ciuman itu dan menengok kebelakang, tanpa melepaskan pelukannya.

'Oh Si Anak Selingkuhan itu.' batin Sony remeh. Sebuah ide terlintas dipikirannya.

Sony mendekatkan lagi wajahnya kearah Yuni dan menciumnya kembali. Kali ini dia mencium dengan sangat lembut dan secara tidak sengaja Yuni juga mengikuti gerakannya. Dalam hati dia tersenyum puas.

"EKHEM!!" dehaman seseorang membuat Yuni sadar dan melepaskan ciuman itu.

"Pacaran jangan di Sekolahan apalagi ciuman. Dosa, belum muhkrim." ucap Riky sinis dan menatap Sony tajam.

"Cihh!! Sok suci." ucap Sony tak kalah sinis.

"Eh sis, foto lu cocok nih kalau di Upload. Biar kaya couple hits gitu." ucap Nathan mengedipkan satu matanya.

"Mata lo kenapa ngedip-ngedip? Klilipan? Apa perlu gue colok biar sekalian kedip-kedip terus." sinis Sony pada Nathan, pasalnya Nathan itu suka sekali menggoda Yuni jadi langsung dihadiahi sinis sama Sony.

Sony menggandeng tangan Yuni untuk dan meninggalkan tempat itu. Dalam hati dia puas sekali karena melihat Riky kesal, tinggal menunggu waktu aja untuk menghancurkan Riky.

"Kak!" ucap Yuni menghentikan langkahnya.

"Kita nggak perlu kaya gin-"

Chu~

Sony menciumnya sekilas. Iya cuma sekilas.

"KAK CUKUP! KITA-"

Chu~

Let Me Know [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang