Sony berjalan masuk kantin itu diikuti Yuki, Yoga, Bayu yang penasaran apa yang membuat Sony kesetanan seperti itu.
BUGH
BUGH
Sony menghantam pipi Riky dengan keras. Riky yang tidak siap menerima pukulan langsung tersungkur dan membalasnya dengan pukulan yang tak kalah sengit.
"STOP KALIAN!!" teriak Yuni berusha memisahkan mereka dengan menarik tangan Sony. Tapi Sony menghempaskannya tanpa sadar dan itu membuat Yuni tersungkur kebelakang.
"LO APA-APAAN SON? GUE UDAH BILANG BEBERAPA KALI SAMA LO SAMA CEWEK ITU JANGAN KASAR!!" teriak Riky tak terima melihat Yuni tersungkur.
"SEHARUSNYA GUE YANG TANYA SAMA LO? LO YANG APA-APAAN? UDAH TAU DIA CEWEK GUE TAPI MASIH LU DEKETIN JUGA. DAN LO!" tunjuknya ke arah Yuni.
"Apa kurang jelas kata-kata gue tadi hah? Lo jadi cewek jangan murahan." lanjut Sony dengan nada yang masih tinggi. Riky yang mendengar penuturan itu jadi sangat marah dan meraih kerah Sony.
"Jaga bicara lo. Gue yang deketin dia. Bukan dia yang deketin gue. Lagian apa masalahnya? lo aja cowoknya bersikap kasar kaya gitu. Yang ada dia takut sama lo buka cinta." ucap Riky dengan penuh penekanan.
"Gue nggak nyuruh lo buat bicara." ucap Sony tak kalah sengit.
"Hak gue karena selama ini gue yang dekat dengannya dan…"
BUGH
Satu hantaman Sony mengenai pipi Riky yang belum sempat melanjutkan kata katanya.
"Kak STOP!!" teriak Yuni dan membantu Rikt berdiri tapi tangannya ditarik Sony.
"Kak! Lo apa-apaan? Dateng-dateng main pukul orang. Gue yang samperin dia karena gue nunggu lo lama. Dan gue nggak ngasih makanan apapun ke Kak Riky. Malahan dia yang nawarin bekalnya ke gue. Lo keterlaluan tau nggak. Kalau tau gue murahan nggak usah pacarin gue." ucap Yuni panjang lebar pergi dari tempat itu disusul Riky dan bastian.
Yuki , Yoga dan Bayu langsung nyamperin Sony.
"Lo nggak apa apa?" tanya Yuki cemas sambil membolak balikan wajah Sony yang penuh bogeman tadi.
"Kalian berdua tolong beliin P3K di Apotek terdekat dong." pinta Yuki.
"Uangnya mana?" tanya Bayu polos.
"Ya elahhh pake uang lo dulu deh. Udah tau lagi tegang gini ngajak bercanda. Maaf aike nggak mood bercanda boookh." ucap Yuki dengan nada dibuat buat.
"Hahahahahaha. Rip selera humor gue hahahaha." tawa Bayu menggelegar diseluruh kantin dan akhirnya pergi juga dari tempat itu.
"Eh! Lo tuh apa-apan tadi datang-datang main pukul anak orang aja?" tanya Yuki.
"Lo nggak lihat tadi? Mata lo buta?" jawab Sony masih terbawa emosi.
"Eh! Tong!" ucap Yuki sambil menoyor kepala Sony.
"Mata lo yang buta dan telinga lo yang budek udah jelas-jelas Yuni nunggu lo disini. Masalahnya apa ? cuma makanan doang kan? Sikap lo itu kasar tau nggak. Bener kata-kata Riky tadi yang ada dia takut sama lo bukan cinta. Kalau emang lo cinta nggak usah lo kasarin dia. Cewek manapun kalau dikasarin nggak suka meskipun dia cinta sama orang itu." tutur Yuki panjang lebar dan meninggalkan Sony ditempat itu. Sony langsung pergi dari tempat itu.
Disisi lain
"Kak, maafin aku ya. Gara-gara aku kakak jadi gini." sesal Yuni sambil mengobati wajah Riky.
"Lagian itu nggak sepenuhnya salah lo kok Awh…" erang Riky saat terkena obat merah.
"Iya dah iya, gue yang jadi obat nyamuk dan jualan kacang disini. Berasa dunia milik sendiri ya yang lain ngontrak." celetuk Bastian. Yuni kikuk mendengar cerocosan bastian barusan.
"Maaf ya kak aku tinggal dulu. Kak Bastian tolong diobatin ya itu lukanya Kak Riky aku pergi duluan." Yuni bangkit dari tempat itu.
"Yeee main cabut aja tuh anak." ucap Bastian.
***
Yuni melangkahkan kakinya ke taman biasa Sony duduk. Ia ragu antara mau kesana atau tidak . Entah dorongan dari mana dia melangkahkan kakinya ketaman itu dan menemukan sosok yang ia cari. Yuni mendekat, sosok yang tak lain tak bukan adalah Sony yang sedang memejamkan mata.
Perlahan Yuni mengeluarkan P3K dan mencoba mengobati luka Sony. Belum sampai tangannya menyentuh luka Sony, tapi Sony sudah membuka mata dan membuat Yuni terkejut.
"Kenapa nggak jadi?" tanya Sony dan memejamkan mata lagi.
"Mau ngobatin gue kan?" sambungnya. Tanpa babibu Yuni langsung mengobati lukanya.
Dengan telaten Yuni mengobati luka Sony. Sesekali terdengar ringisan dari mulut Sony. Sony membuka matanya. Terlihat didepannya Yuni sedang fokus mengobati lukanya. Tanpa sengaja Sony menikmati wajah Yuni dari dekat.
Kalau diperhatihan ternyata Yuni sama sama mempunyai mata sipit sepertinya. Dan itu membuat Sony tertarik untuk memandanginya dan terus menyelami iris kecoklatan Yuni.
Seketika hati Sony berdesir. Ia jadi ingat kata kata Riky barusan. 'Yang ada dia takut bukan cinta.'Yuni yang merasa diperhatikan langsung salah tingkah dan mengalihkan pandangan kesamping
"Kenapa?" tanya Sony. Yuni diam tidak menjawab.
"Lihat gue." Sony meraih wajah Yuni.
"Lo takut sama gue?" tanya Sony. Yuni masih diam. Sony jadi ikut ikutan diam memikirkan sesuatu.
"Gini ya. Cowok manapun kalau lihat ceweknya sama cowok lain pasti nggak suka. Apalagi sampai dia menaruh perhatian lebih sama orang lain. Gue nggak suka lo ngasih masakan lo ke orang lain itu karena rasa masakan lo sama persis kayak masakan nyokap gue. Setelah sekian lama gue nggak ngerasain masakan nyokap gue, dan gue bisa ngerasain itu lagi lewat lo pacar gue." jelasnya panjang lebar. Baru kali ini Yuni mendengar kalimat terpanjang Sony.
"Tapi nggak dengan bilang murahan kak." ucap Yuni dengan nada yang tidak terima.
"Gue minta maaf soal itu. Terbawa emosi gue. Lihat lo dengan Riky." bela Sony. Yuni menganggu mengerti.
"Tapi kenapa Kak segitunya bangat sama Kak Riky. Emang ada masalah apa?" tanya Yuni penasaran.
"Gue minta maaf kalau sikap gue kekanakan selama ini. Gue ingin memperbaiki semua sikap gue ke lo. Dan gue harap lo mau ngasih gue kesempatan itu." pinta Sony mengalihkan pembicaraan tadi.
Yuni mengangguk dan mengiyakan permintaan Sony dan melupakan pertanyaan barusan. Sony langsung memeluk Yuni erat. Yuni kaget dengan pelukan Sony. Yuni merasakan gelenyar gelenyar aneh dihatinya saat ini. Ia merasa ada kupu kupu terbang diperutnya.
"Gue juga minta maaf kak kalau sikap gue membuat Kakak marah." ucap Yuni masih memluk Sony.
"Btw, ini mau pulang apa masih mau meluk gue." suara Sony menyadarkan Yuni dan langsung melepaskan pelukannya.
"Nanti malam ada acara?" tanya Sony. Yuni menggeleng.
"Nonton mau?" tanyanya dan diangguki Yuni. Yuni terlihat imut saat ini dan itu membuat Sony gemas dan mengacak-acak poni dia.
Tbc
Haiii gaes? Gue datang lagi nih. Sorry ya updatenya molor. Tolong dong klik tanda bintangnya dan comment yaak
Di read yaaakk. No boomvote. Boom comment sih yess.
WARNING!!! TYPO BERSERAKAN
Btw bentar lagi tahun baru nih. Mau ditemanin siapa? Sony? Oooh jangan dia udah sama Yuni. Riky? Kira kira Riky tahun baruan sama siapa yaak? Apa Bastian? Atau Yoga? Atau Bayu? Atau mau ditemanin Kak Yuki yang cute kuadrat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know [END] ✔
Novela JuvenilDitikung temen? Dihianatin pacar? Dikecewain sahabat? Objek balas dendam? Masa lalu yang perlahan muncul Kata orang semua itu udah biasa dan kenyataanya mereka nggak ngerasain itu. Cuman orang yang bersangkutan yang ngerasain itu. Kisah ini mungkin...