Warning : Typo!!!
Sony hendak menghampiri Yuni tapi sudah terlambat Yuni sudah menjauh dari tempat itu dan semakin membuatnya kesal saja.
Istirahat kedua, dimana para siswa berbondong-bondong ke kantin, entah itu karena lapar ataupun karena yang lain. Intinya ingin cepat-cepat keluar kelas. Berbeda dengan salah satu siswa yang berada di kelas X Ipa 1 terlihat enggan meninggalkan kelas karena ingin menghindari sesuatu. Siapa lagi kalau bukan Yuni. Dia sedang galau tingkat atas makanya begitu.
Bukanya Yuni ingin menghindari masalah tapi dia ingin menjernihkan pikirannya dulu. Menghindari masalah emang tidak baik tapi akan tidak baik lagi kalau mengambil keputusan tanpa memikirkannya secara matang.
Di kelas lain, kelas XI Ipa 1 yang tak lain kelasnya Sony Mahardika. Terlihat kelas itu tampak sepi terlihat dari beberapa murid yang masih di dalam kelas termasuk Sony dan duo toa yang bacot nya kaya kaleng kong guan dan kaleng kerupuk, sama sama berisik kalau di tabuh.
"Lo kenapa sih Son? Dari tadi ngelihatin hp mulu. Nggak akan berubah jadi batu kali kalau lo ngelihatin kek gitu." celetuk Bayu yang melihat Sony tak hentinya melihat hp dari tadi.
"Lagian sejak kapan lo tertarik sama hp kecuali buat ngegame?" tanya Yoga tapi tidak dijawab Sony.
"Temen lo kenapa sih?" tanya Yoga pada Bayu.
"Temen lo juge bege." toyor Bayu.
"Kok kita bisa ya temenan dia." sambung Yoga.
"Tanya rumput yang bergoyang Ga, mungkin nggak akan dijawab. Atau lo tanya langsung sama orangnya. Samperin gih! Lama-lama tuh hp mati mendadak gegara jantungan diplototin kaya gitu." suruh Bayu.
Yoga melangkah ke meja Sony dan mengambil hp tersebut. Alangkah terkejutnya saat ia mendapati layar hp itu menampilkan sebuah chat room yang menampilkan nama Yuni tapi tak ada satu pesan pun yang masuk.
'Lah… sejak kapan nih anak main chatingan kaya gini. Perasaan gak pernah deh. Gue chat aja jarang dibales. Atau jangan-jangan nih anak nunggui chat lagi.' batin Yoga.
"Balikin hp gue!" ucap Sony penuh penekanan, dia tidak suka barang pribadinya disentuh orang lain.
"Bentar-bentar gue kepo nih." ucap Yoga makin menjauh dari meja Sony.
"BALIKIN HP GUE GA!!" teriak Sony yang membuat penghuni di kelas itu menengok padanya.
"Isinya cuma chat dari Yuni doang njirrr. Yang lain nggak ada." ucap Yoga girang.
"Ga, balikin hp gue BANGSAT." Sony menekankan kata bangsat tapi Yoga masih memainkan hp itu.
"Bay, kabur. Sony udah berubah ke mode Pak Lampir." ajak Yoga yang langsung disetujui Bayu.
"Jadi ini yang bikin lo uring-uringan dari tadi. Chat tinggal chat tapi uring-uringan. Gue wakilin nih ya buat chat yuni." Yoga mulai mengetikan sesuatu dihp tersebut.
"Lo berani ngetik satu huruf bakalan gue habisin." ancam Sony tapi sayangnya yang diancam sudah kabur duluan ke kantin, jadi terpaksa Sony mengikuti ke kantin.
Dikantin Sony celingak-celinguk mencari Bayu sama Yoga dan alangkah terkejutnya ternyata mereka sudah duduk semeja dengan grombolan teman-temannya Yuni dan lebih parahnya lagi Yuni berada disitu. Sony sedikit khawatir kalau duo bangsat itu bilang maslah barusan.
Sony melangkah ke meja tersebut berharap Yoga maupun Bayu belum cerita apa-apa tapi belum juga dia mendaratkan bokongnya dikursi Yuni sudah berdiri. Sony harap-harap cemas melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know [END] ✔
Teen FictionDitikung temen? Dihianatin pacar? Dikecewain sahabat? Objek balas dendam? Masa lalu yang perlahan muncul Kata orang semua itu udah biasa dan kenyataanya mereka nggak ngerasain itu. Cuman orang yang bersangkutan yang ngerasain itu. Kisah ini mungkin...