WARNING : TYPO!!
Yuni bingung dengan perasaanya sendiri. Sebenarnya dia akui mulai suka sama Sony. Tapi mendengar omongan Manda membuat hatinya tak tenang. Berbagai spekulasi terlintas diotaknya tapi lebih dominan spekulasi Sony hanya main-main. Yuni berharap spekulasinya salah. Boleh kah ia berharap kalau Sony membalas menyukainya? Tapi apakah mungkin seorang Sony menyukainya?
"Pertanyaan lo nggak berfaedah banget." celetuk Fahrul sambil mengambil minum didepannya.
"Lagian lo kepo amat sama hubungan orang. Makanya jangan jomblo biar nggak ngepoin hubungan orang." sambung Fahrul, dia sengaja mengalihkan pembicaraan karena melihat raut khawatir dari Yuni.
"Ya maaf. Maaf Yun, gue nggak sengaja tanya kaya gitu." sesal Manda dengan wajah menyesal dan nggak enak pada Yuni.
"Haa... nggak apa-apa kok, lagian yang lo tanyain itu bener dan gue juga..."
"Ini tugasnya belum selesai loh, masih mau ngerumpi aja?" potong Fahrul, dia tidak tega melihat Yuni agak tersudut seperti ini.
Sebenarnya Fahrul juga penasaran sih sama pertanyaan Manda. Cuma dia tidak sampai hati tanya pada Yuni. Bagaimanapun juga dia sudah berteman sama Yuni dari SMP, mana mungkin dia tega tanya hal yang mungkin membuat Yuni tersinggung atau bahkan sedih.
SKIP
Diperjalanan pulang Fahrul dan Nathan satu mobil dikarenakan Nathan tidak bawa mobil jadi dia terpaksa minta tolong Fahrul.
"Woi!! Ngalamun aja? Mikirin apa sih lo? Kalau mau mati jan ngajak ngajak dong. Gue masih sayang nyawa nih gue masih jomblo masak gue jomblo sampai mati." ucap Nathan asal. Fahrul hanya diam dan memutar matanya.
"Lo suka Yuni, ya?" pertanyaan Nathan sukses membuat Fahrul ngerem mendadak.
"BUSET DAHHH... kan sudah kuduga, lo pasti suka. Dari mulai tatapan lo ke dia dan dari cara lo mengalihkan pembicaraan Manda tadi." ujar Nathan sambil mengingat-ingat kejadian tadi.
"Gue kasihan aja tadi liat dia khawatir kaya tadi." bela Fahrul pada dirinya sendiri.
"Apa iyaa? Tenang Rul, cinta itu hak semua orang. Jadi kalau lo cinta sama Yuni sah-sah aja asal nggak ada niat buat ngemilikin." ucap Nathan sok puitis.
"He bule! Siapa yang suka Yuni jangan menimbulkan fitnah nggak baik. Lama-lama kaya Lambe Turah lo." ejek Fahrul melanjutkan kembali perjalanannya.
"Udah... buang aja semua ego lo. Nggak dosa kok suka sama orang. Nggak apa-apa cinta lo bertepuk sebelah tangan. Yang penting liat dia bahagia aja lo juga ikut bahagia." ucap Nathan lagi.
"Lo emang udah gila ya. Dibilang gue nggak suka Yuni masih ngeyel aja. Gue sama dia udah temenan dari SMP dan gue tau ekspresi dia senang dan sedih gimana. Gue mengalihkan pembicaraan Manda itu karena gue nggak tega lihat dia kaya gitu. Temen mana yang tega ngelihat temennya digituin. Lagian gue hanya TEMAN gak lebih. Lebih pun karena gue nganggap dia kaya adik gue sendiri." jelas Fahrul yang menekan kata Teman.
"Iya iya. Percaya kok gue. Jadi kita nggak jadi putuskan gara-gara masalah ini." ucapan Nathan sengaja dibuat-buat menyerupai perempuan.
"Idih kok jijik sendiri ya denger kata-kata gue, berasa homo beneran tau nggak." lanjut Nathan sambil bergidik ngeri, sedangkan Fahrul hanya mengedihkan bahu melihat tingkah absrud Nathan.
***
Di sebuah kamar, tampak seorang pria sedang merenung sambil tiduran di kasur King Size nya, Pria yang tak lain tak bukan itu Sony. Dia sedang merenung kejadian tadi. Kejadian dimana dia mendapati Yuni sedang digoda entah siapa, Dia tidak tau namanya yang pasti pria itu setengah bule dan sukses membuatnya naik pitam. Entah dorongan dari mana sehingga Sony menarik kerah orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know [END] ✔
Roman pour AdolescentsDitikung temen? Dihianatin pacar? Dikecewain sahabat? Objek balas dendam? Masa lalu yang perlahan muncul Kata orang semua itu udah biasa dan kenyataanya mereka nggak ngerasain itu. Cuman orang yang bersangkutan yang ngerasain itu. Kisah ini mungkin...