19

1.2K 87 21
                                    

WARNING! TYPO!!!

Happy Reading…

"HAH?" bengong Yuni tidak percaya sambil menapilkan ekspresi bodohnya.

"Iyaa. Dia baru pertama pacaran yaitu sama lo. Dia nggak pernah suka cewek sebelumnya." cerita Yuki.

"Jadi selama ini pacar dia cowok? Astaga, ya ampun." shock  Yuni nggak percaya.

"B-b-bu-kan itu maksud gue. Duh gimana ya ngejelasinnya." Yuki menggaruk keplanya yang nggak gatal sama sekali.

"Intinya selama ini hatinya nggak mau terbuka sama cewek, apalagi ke jenjang pacaran. Mustahil banget. Jangankan pacaran, senyum sama orang aja nggak mau dia." sabung Yuki.

"Kalau lo pernah lihat senyumnya berarti emejing." Yuki mengangkat kedua jempol tangannya.

Yuni mengingat kembali waktu dipasar malam. Ia melihat segaris senyuman diwajah Sony. Itupun cuma beberapa detik setelah iti kembali lagi ke ekspresi dinginnya.

"Oh iya sampai lupa. Lo nanya apa tadi?" Yuki menjentikan kedua jarinya.

"Itu, Kakak lihat Kak Sony nggak? Dari tadi aku cari nggak ada, aku chat juga nggak dibalas." jawab Yuni

Yuki membuka hpnya dan memasukan hpnya lagi."Pantes nggak berangkat. Hari ini peringatan hari kematian Nyokapnya. Gue tebak dia kalau nggak dipemakaman Nyokapnya dikebun belakang rumahnya."

"Makasih ya Kak. Aku pergi dulu." ucap Yuni berlalu.

"Semoga apa yang gue kawatirkan nggak terjadi." Yuki bicara pada dirinya sendiri kemudia berlalu dari tempat itu.

Didalam kelas Yuni khawatir, dia ragu, antara mau nyusul Sony apa nggak. Soalnya langit hari ini begitu gelap.

Akhirnya Yuni memutuskan pergi dari kelas itu tapi terjadi cekcok sama Alia.

"Et…et… Mau kemana?" tanya Alia menaikan kedua Alisnya.

"Kepo lo kaya monyetnya Dora." ketus Yuni.

"Yaelah… sensi amat. Kenapa? Kenapa? Tell me why?"  tanya Alia lagi.

"Gue mau keluar. Bilangin gue ijin sakit ya. Penting banget ini. Please." mohon Yuni pada Alia sambil membentuk tangannya untuk memohon.

"Anaknya Om Adrian dan Tante Anjani yang cantikkkk. Bukannya gue nggak mau ngijinin lo ta-"

"Duhh ini penting banget, Al. Udah ah bye." ucap Yuni terburu-buru.

"Hati-hati." teriak Alia.

"Kenapa?" tanya Fahrul dari belakang.

"Cieeee lah. Berani tanya pas orangnya udah keluar." ledek Alia kemudia Fahrul berlalu entah kemana.

"Guys…guys…" Manda datang dengan nafas tersengal-sengal.

"Apaan dah?" tanya Alia.

"Guys kalian tau nggak-"

"NGGAK." jawab mereka kompak.

"Ihh belum selesai bilang, gue." ucap Manda.

"Apaan apaan Man?" tanya Nabila.

"Jadi tadi gue habis makan." ucapan Manda berhenti sejenak untuk menetralkan nafasnya.

"Nggak tanya gue." celetuk Zauza.

"Belum selesai kali gue ngomong. Jadi tadi gue habis makan dikantin terus gue keluar nih karena kalian kalian nggak ada. Baik kan gue." Manda tersenyum menbanggakan diri.

Let Me Know [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang