41

1.1K 54 2
                                    

Warning Typo

Happy Reading.........

(Masih flashback)

Karina menemui Alena di Apartemen dia dapat alamatnya karena tanya sama Sekretaris Bryan.

Begitu sampe di Apartemen dia langsung memencet tombol itu sampai memunculkan sosok yang ia cari dan menyeretnya masuk kedalam mobil tanpa babibu Karina melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Mbak, sebenarnya kita mau kemana mbak?" tanya Alena khawatir.

"Nggak usah banyak tanya kamu!!" bentak Karin.

"Ya Allah Mbak naik mobilnya jangan ugal-ugalan gini." hardik Alena karena mobil itu sangat ugal-ugalan dan membuatnya takut.

"Udah kamu diam!! Kamu butuh uang berapa?" tanya Karina memandang reemh ke arah Alena.

"Maksud Mbak apa? Saya nggak butuh uang Mbak." tegas Alena.

"AH SUDAH KATAKAN SAJA!! Kamu butuh uang berapa? Apakah suami saya ngasih kamu uang segitu banyaknya sampai-sampai kamu nggak mau uang dari saya." ucap Karina yang tak hentinya menyerca Alena.

"Maaf Mbak tapi saya nggak butuh uang dari Mbak." tegas Alena tapi Karina langsung menambah kecepatan laju mobilnya.

"Kamu butuh berapa tinggal bilang! Setelah itu kamu dan Anak Haram-"

"ANAK KU BUKAN ANAK HARAM MBAK!!" bentak Alena tak terima.

"Kalau bukan Anak Haram apa namanya? Anak Zina?" tanya Karina makin Sinis.

"MBAK!!" ucap Alena sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Jaga ya omongan Mbak! Anak saya bukan Anak Haram apalagi Anak Zina. Dia anak saya sama mantan suami saya. Jadi dia bukan Anak Haram Mbak!!" jelas Alena sambil memandang Karina tajam.

"APA?!"

"Jangan ngada-ngada ya kamu. Memangnya saya nggak tau kelakuan kamu sama suami saya dibelakang. Kamu dek-"

"MBAK AWAS MBAK!!"

BRAKK

Mobil yang mereka tumpangi menabrak truk dari arah sebrang dan menjadikan mobil itu berguling beberapa kali saking cepatnya mobil itu melaju sebelum akhirnya mobil naas itu menabrak pembatas jalan dan mengakibatnya keduanya tidak selamat dari kecelakaan tersebut.

(Flashback end)

Satu kata yang Sony rasakan sekarang yaitu Menyesal garis bawahi Menyesal sudah dua hari dia tidak keluar kamar bahkan dia tidak sekolah. Menjenguk Yuni? Bahhh... mendengar nama Yuni saja sudah membuatnya menyesal apalagi dia mau menjenguk Yuni, mana sanggup tapi sayangnya teman-temannya selalu membahas Yuni, Yuni, Yuni dan itu membuatnya seperti dilautan penyesalan.

"Lo Jahat tau nggak ngelakuin itu ke Yuni."

Seklebatan percakapan bukan percakapan sih lebih tepatnya perdebatan antara Sony dengan Yuki kembali terputar.

"Baik kan Yuni. Bahkan saat dia tau dia disakiti tapi masih mau membuatkan bekal."

Iya baik bahkan Yuni orang yang paling baik yang dikenalnya selama ini. Tanpa terasa Sony meneteskan air mata. Kini semua kenangan tentang Yuni berputar diotaknya bagaikan kaset rusak yang nggak bisa di stop. Kenangan dimana Sony menyadari bahwa dia mencintai Yuni tapi rasa dendamnya itu mengalahkan rasa cintanya sehingga dia rela menggadaikan rasa cinta itu dengan penghianatan yang dia kira bakal membuatnya senang karena bisa melihat Riky orang yang paling dibencinya merasakan sakit karena dia kira Riky menyukai Yuni tapi takdir berkata lain. Manusia bisa berencana tapi Tuhan lah yang mengatur semuanya. Begitupula dengan Sony niat hati ingin membuat orang menyesal tapi malah dirinya yang menyesal.

Let Me Know [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang