Ia penasaran apa yang disimpan bokapnya sampai orang lain tidak boleh menginjakan kakinya disitu.
Sony memasuki ruangan tersebut dengan penasaraan. Yang dia lihat hanyalah sebuah ruangan kerja biasa yang terdapat rak rak buku dan meja kerja. Ia pun berjalan menuju rak rak itu, rak rak itu hanya berisi buku buku bacaan papa nya. Tak lama mata nya melihat sekilas buku yang sedikit berbeda. Buku itu terlihat agak kecil dan tebal kemudian ia mengabil buku itu.
Ternyata buku itu buku harian bokapnya. Sony pun langsung membuka buku itu dari tengah karena terlihat foto yang mengganjal tapi ia tidak langsung melihat foto nya. Isi dari halaman itu membuat ia penasaran dan membacanya
9 Februari 2009
Kau menghilang tanpa jejak. Bahkan aku sudah mencari mu sampai kemana kemana tapi tak kutemukan juga dirimu, Alena. Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat saat ini, aku melihat mu tengah berbincang dengan seorang anak. Setelah aku mendekat ternyata itu dirimu. Kemana saja kau selama ini? Oh siapa kah anak itu? Jangan jangan itu anak ku? Dan itu yang membuat mu menghilang. Tak taukah dirimu bahwa aku sangat senang bisa melihat mu apalagi melihat mu tertawa dengan anakku? Tak bisa kah kau kembali lagi pada ku? Kita bangun keluarga kita dari awal lagi? Tak kasihan kah kau melihat anakmu sendiri hidup tanpa ayah? Dia bahkan sangat menggemaskan. Dia bahkan tak ragu mengenalkan namanya yaitu...
Sony berhenti membaca ketika indra pendengaran nya menangkap suara mobil yang tak lain tak bukan adalah bokapnya, Byan. Lebih tepat nya Abbyan Pratama Mahardika. Padahal sedikit lagi ia tahu nama anak itu. Anak dari selingkuhan bokapnya. Orang yang menyebabkan bokapnya berpaling dari nyokapnya. Orang yang turut andil dalam kematian mamanya secara tidak langsung.
Sony keluar dari ruangan itu sebelum bokapnya melihat. Setelah dipikir pikir tadi kata Si Mbok, bokapnya akan pulang telat tapi ini malah pulang lebih awal. Masa bodo lah sama urusan bokapnya.
Sony masih berfikir siapa anak itu sebenarnya. Tak sadar ia mengepalkan tangan nya sangat kuat sehingga kuku kukunya memutih. Ia tak habis pikir dengan bokapnya. Pantas saja nyokapnya setiap malam selalu menangis, setiap ditanya nyokapnya pasti jawab "Nggak apa apa" sambil memeluk Sony. Saat itu yang Sony tahu hanyalah nyokapnya bertengkar dengan bokapnya dan selalu menyebut kata "Selingkuh" dan "Anak itu". Dan dia tidak mengerti tentang Selingkuh itu apa tapi lambat laun dia tau artinya dan itu semakin menambah kebencian pada bokapnya.
Abbyan Pratama Mahardika atau sering dipanggil Byan. Pemilik PM Group atau lebih dikenal dengan PM Entetainment. Perusahaan yang bergerak di Industri Permodelan yang sekarang sedang ada dipuncak puncak nya.
Abbyan berpapasan dengan Sony tapi Sony hanya menatapnya datar. Kalau melihat wajah bokapnya ia teringat nyokapnya yang waktu itu ditampar oleh bokapnya dan langsung pergi tak selang beberapa lama ia menerima telepon bahwa nyokapnya meninggal karena kecelakaan. Sony kecil yang mendengar itu langsung menagis meraung raung. Dan menyalahkan bokapnya atas kejadian itu. Andai waktu itu bokapnya tidak menampar nyokapnya. Andai waktu itu ia bisa mencegah keluar nyokapnya. Pasti nyokapnya masih hidup sampai sekarang.
Byan sempat keheranan kenapa anak nya itu tiba tiba mendiamkan nya. Saat itu Byan berfikir mungkin Sony masih terpukul dengan kejadian itu, dia selalu bertanya Sony kenapa? Tapi Sony tidak menjawab apa apa dia hanya memberikan pandangan terluka pada Byan. Sejak saat itu dia jarang bertanya lagi karena kesibukan nya sebagai pemilik PM Group dan dia jarang bertemu dengan Sony. Kalau pun Byan sedang dirumah Sony akan terus mengurung diri dikamar. Begitulah sampai sekarang.
"Sony!!" panggil Byan.
"Kamu kenapa selama ini mendiamkan papa?" tanya nya.
"Kenapa baru ngerasa sekarang? Dulu dulu papa kemana?" Sony balik tanya dan langsung melangkahkan kaki nya kekamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know [END] ✔
Teen FictionDitikung temen? Dihianatin pacar? Dikecewain sahabat? Objek balas dendam? Masa lalu yang perlahan muncul Kata orang semua itu udah biasa dan kenyataanya mereka nggak ngerasain itu. Cuman orang yang bersangkutan yang ngerasain itu. Kisah ini mungkin...