28

1.1K 63 16
                                    

"Oke Yuni. Lo nggak boleh Nethink Hanna itu teman lo. Jangan berfikir yang nggak nggak. Lebih baik sekarang lo tidur." monolognya. Tak selang beberapa menit kemudian dia terlelap. Terlelap dengan segala pikiran buruknya.

"Bentar lagi semesteran, kira-kira siapa ya yang dapat peringkat pertama?" tanya Alia pada Manda yang beraa di depannya.

"Gue." ucap Manda dengan percaya diri.

"Idihhhh PD gila lo." teriak Alia.

"Yang lain pada kemana sih?" sambung Alia sambil mencari keberadaan teman temannya.

Btw keadaan kelas sekarang hanya ada beberapa orang. Pasalnya dua hari lagi akan ada ulangan semester jadi hari ini bebas. Entah kebetulan atau gimana mereka mencar tidak kelihatan batang hidungnya.

"Cabut aja yuk, Al." ajak Manda sudah bersiap-siap berdiri.

"Bolos maksud lo?" tanya Alia bingung.

"Cabut dari sini lah. Lo masih mau disini? Sok atuh, gue gone dulu ya bye!" Manda meninggalkan Alia yang masih mikir.

"Duh bego. Telat mikir." Alia menoyor kepalanya sendiri.

"Man! Tungguin gue." teriak Alia tapi Manda udah melesat jauh.

"Aku tertynggal." ucap Alia pada dirinya sendiri. Alia keluar kelas, langsung mencari keberadaan teman temannya.

Dari kejauhan Alia melihat sosok yang familiar sedang dikerubungi kakak kelasnya. Setelah beberapa meter barulah tau kalau orang itu Nathan. Terlihat Nathan sedang menggoda kakak-kakak kelasnya.

'Cih, sok kegantengan.' batin Alia

'Sksd lagi.' lanjutnya.

Saat sampai di hadapan Nathan, dia dadah-dadah gaje ke Alia.

'Ngapain coba dadah-dadah ke gue.'

"Nathaaaannnn... kenapa ninggalin akika? Akika capung lala bardikari nungguin you." teriak seseorang laki-laki lebih tepatnya laki-laki ngondek alias banci dengan bahasa bancinya.

"Mampus gue." ucap Nathan sambil mengusap wajahnya.

"Kakak-kakak yang cantik, aku duluan ya, bye. Jangan lupa makan ya kalian." Nathan tersenyum manis pada sekumpulan Kakel itu.

"Iya gak papa. Aku pasti makan kok." ucap Kakel yg rambut pendek.

"Kapan-kapan bisa dong jalan bareng." ucap kakel yang rambut panjang.

"Nanti bales ya chat aku." ucap kakel yang paling tinggi.

"Iya-iya, aku dulan yaa. Bye." Nathan keluar dari kerumunan sambil memberikan flying kiss sama kakel tersebut dan meninggalkan mereka terburu-buru.

Alia yang melihat itu rasanya ingin munta sekebon.

"Iiiihhhh Nathaaannnnn masa akika ditinggal sih. Tungguin dund. Jangan lari." ucap laki-laki banci yang ber name tag Ravi tapi kalau dipanggil Ravi tidak mau.

Let Me Know [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang