Happy reading...
Warning!! Typo
Tak terasa hari ini ulangan terakhir bagi siswa SMA Glory sebelum memasuki liburan semester 1, yang paling dinantikan semua siswa.
Tapi ketegangan nampak terpancar oleh seluruh siswa Ipa 1 pasalnya ulangan hari ini fisika yang bikin kepala pusing tujuh keliling. Semuanya nampak frustasi, karena kisi-kisi yang mereka banyak yang tidak keluar. Untungnya sih yang jaga nggak horor alias nggak killer. Bisa bisa mereka mati tegang gara-gara ulangan kan nggak lucu.
Tak ada raut tegang dari Yuni sedikitpun. You know lah sebenci apa Yuni sama yang namanya itung itungan, nggak itu matematika nggak itu fisika intinya dia nyerah. Tapi jangan salah dia masuk SMA ini bukan karena bokapnya, karena dia lagi untung aja tuh pas tes yang jaga nggak ketat-ketat amat jadilah dia kerja sama dengan Alia dan alhasil ketrima dia disekolah ini. Kerja sama bukan berarti nyalin semua jawaban loh ya, dia juga mikir lah pas ngerjain itu.
"Nathan, tangan lo minggir dikit nggak kelihatan nih." bisik Yuni pada meja depannya.
"Iya ini, cepetan nyalinnya keburu bu Rere liat." Nathan menyingkirkan sedikit tangannya supaya Yuni bisa melihat.
"Jangan lupa pokoknya tarbalesannya kecupan dari lo." ucap Nathan tanpa tau malu.
"Iya tar gue sampein sama kak Ravi-Ravi itu." ucap Yuni sambil menyalin jawaban.
"Dih!! Amit-amit ya." Nathan bergidik ngeri sendiri.
Ternyata mukanya nggak tegang dia dapat contekan dari Nathan. Emang dia mau nyontek siapa? Manda? Dia lagi berada diantara hidup dan mati, soalnya nggak bisa nengok kanan kiri, mejanya langsung berhadapan dengan meja pengawas soalnya. Alia? Jangan tanya, dia di ruang sebelah. Hanna? Dia juga di ruang sebelah. Zauza? Dia di pojok belakang susah untuk nyontek dia. Nabila? Entah kenapa dia tiba-tiba budek, padahal mah sama-sama nggak bisa.
KRIIIINGGGGG!!!
"Waktunya mengerjakan selesai, semua jawaban dikumpulkan sekarang!" ucap Bu Rere.
Satu per satu semua siswa mengumpulkan jawaban kecuali Manda yang kelabakan karena belum selesai.
"Belum selesai ya? Begayaan sih lo duduk paling depan deket sama guru lagi." ejek Yuni. Dia melihat jawaban Manda banyak yang belum dari nomer 15-20.
"B B C A C." ucap Yuni setengah berbisik.
"Hah?" bengong Manda yang masih mencerna kata-kata barusan.
"B B C A C. TULIS BEGO ITU JAWBANNYA." teriak Yuni dari luar.
"ITU SIAPA YANG TERIAK-TERIAK?" Bu Rere ikutan teriak.
"Kabur ahh." Yuni pun berlari menuju kantin.
Di kantin sudah terlihat Alia, Fahrul, Hanna, Nabila, Zauza, Nathan. Lah,, perasaan tadi Nathan dibelakang dia udah sampai sini aja nih anak.
"Ini Si Lambe Turah kemana? Kok nggak kelihatan batang hidungnya?" tanya Alia pada Yuni.
"Gue tinggal. Lama bang…"
"Woi!! Ninggal gue lo ya!!." potong Manda dengan nafas tersengal-sengal.
"Lagian lo udah gue bisikin masih nggak peka." ucap Yuni santai.
"Iya juga sih." Manda Akhirnya duduk bergabung. Tak lama kemudian.
"WAAAGELASEH!!" terik Manda.
"Kambing! Kaget gue." umpat Fahrul.
"Apaan dah." Yuni kepo akhirnya menengok ke arah Manda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know [END] ✔
Teen FictionDitikung temen? Dihianatin pacar? Dikecewain sahabat? Objek balas dendam? Masa lalu yang perlahan muncul Kata orang semua itu udah biasa dan kenyataanya mereka nggak ngerasain itu. Cuman orang yang bersangkutan yang ngerasain itu. Kisah ini mungkin...