05

1.9K 217 47
                                    

"Kenapa?" tanya Bastian agak emosi.

Alia yang memandang keributan itu langsung menolehkan kepalanya kemeja duduk Yuni. Dia tidak sengaja melihat benda bertulisan Sunlight jatuh dibawah meja Yuni. Alia langsung mengamil benda itu.

'Perasaan tadi Yuni bawa tugas lengkap deh. Terus ini punya siapa?' batin Alia.

'Ah! tau gue tuh anak pasti mau temenin Si Fahrul. Dasar nggak pernah berubah." Sambung Alia sambil geleng geleng.

"KENAPA GUE NGGAK BOLEH HUKUM DIA RIK?" Bastian tersulut emosinya. Karena yang ia tau Yuni bersalah tidak membawa salah satu tugas.

"KARENA GUE LIHAT DIA BAWA SEMUA. LO LIHAT AJA BAWAH MEJA NYA." Tunjuk Riky kebawah meja. Semua murid pun langsung menoleh kearah yang ditunjuk.

"Mana? Nggak ada. Lo nggak bisa bela dia Rik kalau dia salah." ucap Bastian sambil menunjuk Yuni.

"Kalian lari keliling lapangan 3 kali. SEKARANG!!" Ucap Bastian tegas.

Riky yang melihat itu keheranan. Dia jelas jelas tadi melihat benda itu dibawah meja Yuni sekarang nggak ada.

"Son, Yuki, kalian awasi mereka!" Perintah Riky. Sony hanya diam berbeda dengan Riky yang mengangguk.

Di lapangan ke tujuh siswa itu sedang dihukum. Ada yang malas malas an dihukum ada yang biasa biasa saja bahkan ada yanh senang. Senang? Yah itu yang dirasakan Yuni. Dia senang pasalnya bisa dihuku bareng Fahrul.

"Lo ngapain sih nglakuin ini?" Tanya Fahrul disela sela berlari.

"Maksud lo?" tanya Yuni nggak paham maksud Fahrul. Dia agak menyimbangi cara berlari Fahrul.

"Gue tau, lo sebenarnya bawa tuh barang semua kan? Kenapa lo malah ngikutin gue biar dihukum." Tebak Fahrul masih fokus dengan larinya.

"Ihh, lo perhatian deh sama gue. Sampe lo tau gue nglakuin ini demi lo." Jawab Yuni sembarang dan memasang pose sok imut.

"EEHH ITU YANG DISANA KENAPA NGOBROL?" Tanya Yuki membenar kan letak kacamata nya.

Fahrul yang mendengar itu langsung meninggalkan Yuni. Dia sudah menyelesaikan lari nya terlebih dahulu dari yang lain. Kemudian Fahrul melangkah kan kaki nya menuju kelas dan menghiraukan teriakan Yuni. Karena baginya teriakan Yuni dan gombalan Yuni itu sudah biasa ia sudah kebal dengan itu semua dan hanya menganggap angin lalu.

"Fahrul ngeselin banget lo!!" Teriak Yuni nggak terima karena ditinggal Fahrul dan langsung mengejarnya. Tapi tiba tiba pandangan nya menguning kemudian semua gelap dan

BRUK

"Yah... yah... tuh anak jatuh." Ucap Yuki yang melihat Yuni jatuh tepat dihadapan nya.

"WOIII SON SINI CEPETAN!!" Sony yang merasa dipanggil pun melangkah kan kakinya kearah Yuki. Kalau boleh jujur ia paling malas untuk urusan kaya gini.

"Lo gendong dia gih ke UKS!" perintah Yuki.

"Kenapa jadi gue yang gendong? Nggak. Nggak mau gue" tolak nya.

"Terus siapa? Gue?" Tanya Yuki nggak terima.

"Udah buruan!! elahh pake mikir lagi. Nolongin orang dapat pahala Son" Yuki masih membujuk Sony.

"Ya udah sini." Akhirnya Sony mau menggendong Yuni. Ia meletakan Yuni dipunggung nya dan berjalan kearah UKS.

"Kalian!! Lanjutkan lari nya, kalau sudah kembali kekelas." Ucap Yuki menyusul Sony.

Murid murid yang dihukum mengambil kesempatan itu untuk kabur dan kembali kekelas. Dikelas Alia keheranan kenapa Yuni belum muncul muncul sedangkan yang lain udah pada masuk.

Let Me Know [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang