Suasana malam ini terasa meriah disalah satu Hotel Bintang Lima, PaMa Hotel atau singkatnya PM Hotel. Pasalnya di Hotel ini sedang ada Birthday Party nya selebgram atau lebih tepatnya Yuki Shintia Pramoedya siswa SMA Glory yang kelewat hits atau most wanted.
Tamu berdatangan dari tadi tak ada hentinya, semua murid SMA Glory pun diundang semua. Tentu mereka yang diundang tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, bahkan tamu dari luar sekolah pun tak kalah banyaknya.
"Widihhhh pasangan legend kita akhirnya datang juga gaes.." celetuk Bayu diikuti ekspresi yang 'wahhh'.
"Mana-mana?" tanya Yoga disebelahnya.
"Noh dipintu masuk" tunjuknya.
Dan semua tamu langsung tertuju pada mereka. Ya, mereka Sony dan Yuni. Bukan maksud mereka ingin menjadi pusat perhatian. Semua itu gara-gara Sony yang keriduran padahal dia sudah memberitahu Yuni suapaya nggak lama dandannya tapi dianya malah ketiduran dan alhasil mereka datang pas diacara puncak, yaitu pemotongan kue. Dikarenakan Si Yuki ini baik dan setia kawan tuh, dia nunggu semua teman-teman dekatnya datang tapi Sony datangnya malah telat.
"Gara-gara kakak ini jadi pusat perhatian gini." kesal Yuni sambil menyembunyikan badannya dibelakang Sony.
"Kok gara-gara aku, lagian kamunya nggak nelfon." bela Sony yang tidak mau disalahkan.
"Jadi gara-gara aku. Yang ketiduran itu siapa, kok gara-gara aku." Yuni tambah kesal mendengar itu bukan hanya kesal tapi malu juga jadi pusat perhatian gini.
"Ini kenapa kamu jalannya dibelakang? Bukan bodyguard aku kan." Sony menggenggam tangan Yunu biar berjalan disampingnya.
Tindakan itu tak luput dari puluhan pasang mata yang ada disitu. Dan membuat Yuni merasakan panas disekitar pipinya.
"Bagus ya!! Datang paling akhir sendiri. Nggak tau apa yang lain juga pada nunggin." sindir Yuki, setelah Sony dan Yuni berada dimeja tengah.
"Ya udah kita pulang aja yuk." ajak Sony pada Yuni.
"Dihh ngambekan. Belum ngucapin Selamat lagi pada gue." ucap Yuki.
"Selamat ya kak, semoga panjang umur wish you all the best, maaf nih datangnya telat. Gara-gara dia." ucap Yuni sambil salaman.
Dilain tempat
"Maafin gue, gue terpaksa ngelakuin ini." orang itupun menyapurkan sesuatu kedalam minuman didepannya dan mengaduknya secara perlahan.
Acara puncak berlangsung secara lancar setelah perdebatan kecil itu. Semua tamu nampak menikmati sajian makanan dan minuman. Tunggu, minuman? Apakah ada alkohol dan semacamnya? Tentu ada. Namaya juga pesta mana afdhol kalau nggak ada alkohol, bahkan wine pun ada.
"Kak, aku keteman-teman ku dulu ya." pamit Yuni dan diangguki oleh Sony.
"Wah.. wah.. wah cantiknya pasangan goals kita malam ini." puji Manda.
"Lo mabuk ya Man?" tanya Alia memastikan, pasalnya Manda tadi terlihat meminum beberapa gelas alkohol.
"Apa salahnya muji cantik. Memang kenyataanya Yuni cantik kan." ucap Manda lagi.
"Ngapain aja lo datangnya telat?" tanya Alia.
"Nggak ena-ena kan lo?" tanya Manda asal karena kesadarannya sedikit berkurang.
"Gini nih, kalau admin Lambe Turah mabok." ucap Zauza.
"Tadi Sony ketiduran…"
"Nah kan, sampai ketiduran segala parah-parah, dia pakai pengaasdgdjdkahafd" ucapan Manda terpotong karena mulutnya udah dibekap Zauza pake tangannya.
"Gue rasa Manda beneran mabuk deh. Gue bawa pulang dulu dia ya. Sekalian gue pulang." pamit Zauza pada mereka dengan tangan yang masih bekap mulut Manda.
"Eh Kak Yuki cantik ya." celetuk Nathan ditengah keheningan.
Sontak mereka semua menoleh pada Nathan.
"Apaan tuh tatapan kalian. Jangan gitu deh natapnya takut nih guenya. Lo, lo, lo juga ngapain natap gue gitu masih normal kan?" tunjuk Natahn pada Fahrul, Bastian, Riky. Mereka bertiga sontak memutarkan kedua matanya jengah.
"Cih nggak sudi ya gue suka sama lo." ucap Fahrul.
"Iyalah lo nggak suka gue, lo kan sukanya Si Doi." ucap Nathan sambil menaik turunkan alisnya dan mendapat tatapan tajam dari Fahrul.
"Gue keliling dulu ya mau cari makan, dari tadi laper." ucap Nathan terus meninggalkan tempat itu.
"Eh Hanna kemana ya? Kok gue nggak lihat." Yuni mengedarkan matanya.
"Hanna ditoilet." jawab Alia bohong, pasalnya sekrang Hanna disebrang meja mereka, karena posisi Yuni membelakangi meja Sony jadi dia tidak melihatnya.
Di meja Sony
Tampak Sony sendirian, teman-temannya asik berkeliling mencari makanan sedangkan dia hanya duduk dimeja itu, toh dimaja itu ada makanan jadi nggak usah tepot repot cari makan. Itu hanya alasan klasik Bayu sama Yoga aja mau cari makanan padahal kenyataannya mereka mau tebar pesona. Lagipula nggak ada untungnya juga Sony ikut mereka sedangkan disebrang sana Yuni sedang asik ngobrol sama teman-temannya ditambah ada Riky dimeja itu.
"Kak, sendirian aja." sapa Hanna sambil membawa minuman bersoda.
"Hmm." hanya itu balasan Sony.
"Kenapa nggak ikut gabung aja." suruh Hanna.
"Dan kenapa juga lo nyamperin gue kesini." ucap Sony datar.
"Eumm.." Hanna berfikir sejenak, alasan apa yang tepat.
"Gue mau ngajak Kakak gabung ke meja sebrang." ucap Hanna.
"Kalau Kakak ikut gabung kan, kakak nggak usah memperhatikan dari jauh gini." alasan Hanna.
"Yuni sama Kak Riky itu memang deket jadi rasanya susah untuk ngejauhin mereka. Apalagi sebelum kalian jadian mereka digosipkan pacaran kan." ucap Hanna mencoba memancing Sony biar dia dapat simpati dari Sony, Sony hanya memandang Hanna datar.
"Itu lihat kak, mereka ketawa-ketawa gitu. Kalau dilihat-lihat sorot matanya Kak Riky itu seperti merindukan Yuni banget. Kan tau sendiri Yuni akhir-akhir ini sering banget sama kakak." ucap Hanna lagi, bukan maksud Hanna ngompor-ngomporin, dia mencoba membuka mata Sony bahwa orang yang dicintainya juga dicintai orang lain sama seperti dirinya.
Lama kelamaan Sony agak panas mendengar itu, tangannya mengepal. Hanna tersenyum melihat itu.
"Ini kak diminum dulu biar lebih tenang." Hanna menyerahkan minumannya. Sony hendak menerima minuman itu tapi sudah direbut sama seseorang.
Orang itu menarik Hanna dan membawanya ketempat sepi.
"Lo apa-apan sih Al?" tanya Hanna emosi dan menyentakan tangannya.
"Lo yang apa-apaan Han!" tanya Alia tak kalah emosi.
"Maksud lo apa sih ngompor-ngomporin Sony gitu." sambung Alia.
"Gue nggak ngompor-ngomporin. Gue cuma ngasih tau kalau gue juga gitu. Orang yang gue cintai juga dicintai sama orang lain kaya dia." bela Hanna.
"TAPI SECARA NGGAK LANGSUNG LO NGOMPOR-NGOMPORIN HANNA!!." bentak Alia.
"TERUS KENAPA KALAU GUE NGOMONG GITU. MASALAH BUAT LO." teriak Hanna tak kalah kencang.
"LO BENAR-BENAR BODOH. LO SECARA NGGAK LANGSUNG MAU NGERUSAK HUBUNGAN ORANG." teriak Alia.
"IYA GUE EMANG BODOH!!" teriak Hanna.
"Lo benar-benar…" Alia kehabisan kata-kata dan meminum minuman yang sedari tadi ia bawa sampai habis kemudian memberikan gelas itu pada Hanna dan meninggalkan dia.
Hanna tercengang dan memandang kosong kebawah.
"Lo benar suka gue?" Hanna dikagetkan suara itu.
Tbc
kuy di vote lahh. Miris lihat votennya 😭😭 .
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know [END] ✔
Teen FictionDitikung temen? Dihianatin pacar? Dikecewain sahabat? Objek balas dendam? Masa lalu yang perlahan muncul Kata orang semua itu udah biasa dan kenyataanya mereka nggak ngerasain itu. Cuman orang yang bersangkutan yang ngerasain itu. Kisah ini mungkin...