2 [REVISI]

6.2K 404 80
                                        


Rindu ini terus menggerogoti hari-hariku.



**


Al sekarang berada di kamar Arnessa. Al menatap frame foto dirinya bersama Arnessa. di foto tersebut Arnessa tersenyum bahagia. Tetes demi tetes air mata membasahi pipi Al.

Al duduk di kasur Arnessa sambil memeluk frame foto dirinya dan Arnessa.

Flashback

Arnessa meringkuk sendirian di kamarnya. Ia menangis sambil memeluk lututnya. Pipinya bengkak akibat tamparan dari Jessica. Al datang dan mendobrak pintu kamar Arnessa.

"Oh my gosh Arnessa!" Al langsung berlari menghampiri Arnessa.

"Are you okay?" tanya Al yang terdengar panik.

"Al...." Suara Arnessa terdengar gemetar. Al langsung memeluk Arnessa.

"Jangan takut. Aku disini. Apa yang udah Mommy lakuin ke kamu?" Al berusaha menenangkan Arnessa.

"Al, aku salah lagi." Suara Arnessa terdengar gemetar.

"Ga, Nes. Kamu ga pernah salah. Nanti biar aku yang bilang ke mommy," sahut Al.

"No, Al. aku ga mau kamu yang kena marah. Don't do that please." Arnessa memohon. Hati Al terasa amat sakit melihat kondisi Arnessa saat ini.

"Aku akan bawa kamu pergi dari sini, Nes," ungkap Al.

"Ngga, Al. aku ngga mau pisah sama kamu," tolak Arnessa. Al tersenyum.

"Kita ga akan berpisah, Nes. Kemanapun aku pergi, kamu harus ikut. aku janji," tutur Al.

"Promise?"  tanya Arnessa.

"Yes, cherié," jawab Al mantap. Arnessa tersenyum.

*

Arnessa keluar dari kamarnya dan turun ke dapur untuk mengambil minuman. Ia melihat mamanya,Monika,sedang memasak di dapur.

"Eh sudah bangun kamu, sayang."sapa Monika.

"Yes, Ma. Askar dimana?" tanya Arnessa.

"Dia baru saja berangkat kuliah, sayang," jawab Monika.

"Askar kuliah?" ulang Arnessa. Monika mengangguk.

"Kenapa? Kamu mau kuliah juga, sayang?" tawar Monika. Arnessa memandang Monika.

"Boleh, Ma?" Arnessa bertanya balik.

"Tentu saja, kamu punya hak yang sama dengan Askar dan juga Aurella," jawab Monika lembut dan penuh kasih sayang.

"Kalau aku kuliah di kampus yg sama dengan Aurella, bagaimana Ma?" tanya Arnessa. Raut wajah Monika berubah.

"Untuk hal itu, lebih baik kamu tanyakan langsung ke Askar, ya?" jawab Monika. Arnessa mengangguk.

Arnessa duduk diam di kamarnya. Ia sedang menunggu Askar pulang. Ia benar-benar merasa kesepian.

"Jika saja ada Al disini, aku pasti tidak akan kesepian," gumam Arnessa. "Al lagi ngapain, ya?"

TOK TOK
Terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya Arnessa. Arnessa segera bangkit dan membukakan pintu.

"Lu udah pulang?" kaget Arnessa saat melihat Askar. Askar mengangguk.

DOULEUR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang