39

1.5K 84 4
                                    

Now playing Ailee - I will go to you like the first snow 🎶

Happy Reading

"Mari.. saling melepaskan." cetus Arnessa sambil terus memegangi dadanya yang terasa begitu menyesakkan.

Air mata yang berusaha Al bendung sejak tadi akhirnya mengalir keluar juga. Al menatap punggung Arnessa yang bergetar. Ucapan Arnessa tadi begitu menyakitkan untuk didengar. Al melangkahkan kakinya mendekati Arnessa kemudian memeluknya dari belakang.

Arnessa kaget ketika sepasang tangan itu memeluknya erat. Jantung Arnessa berdebar.

"Al..." panggil Arnessa lirih.

Al tidak menjawab. Ia justru menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Arnessa. Al memejamkan matanya. Arnessa mampu merasakab deru nafas Al yang begitu tak beraturan.

"Pergilah sejauh mungkin agar aku tak mampu menemukanmu lagi."  kata Al pelan. Arnessa terkesiap.

"Tetapi jika tidak sanggup, tetaplah disini dan biarkan aku memperjuangkanmu... lagi." lanjut Al lagi. Arnessa menggenggam tangan Al yang melingkar di perutnya.

"Pilihlah Arnessa." pinta Al. Arnessa diam membeku.

"Jika kamu ingin aku memperjuangkanmu, katakanlah. Maka aku akan menarikmu untuk berada disisiku dengan segala cara." Al menarik nafas. "Tetapi jika kamu ingin aku pergi, maka kamu pun harus menjauh agar tak terlihat lagi olehku selamanya."

Arnessa menggigit bibirnya. Al memberinya pilihan yang sulit. Arnessa menginginkan Al berada disisinya seperti dulu, tetapi ia tak mungkin bersikap egois dengan melanggar norma.

Arnessa membalikkan tubuhnya menghadap Al. Arnessa mencengkram erat jas yang dikenakan oleh Al. Ia menangis. Sama halnya dengan Al.

"Kenapa kamu memintaku memilih disaat kamu tau apa yang hatimu inginkan?" Arnessa terisak.

Al menyentuh permukaan pipi Arnessa yang basah karena air mata. Al kemudian menghapus air mata Arnessa.

"Akan kulakukan semua yang kamu inginkan, asalkan kamu berhenti menangis." Al menatap Arnessa dalam.

Arnessa semakin terisak sambil memukul-mukul pelan dada Al untuk menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan.

"Aku tidak ingin hidup!" cetus Arnessa frustasi.

Al memegang kedua bahu Arnessa untuk menenangkannya. Al kemudian mengelus kepala Arnessa lembut lalu menariknya kepelukan.

"Kuharap ini pelukan terakhirku. Nanti akan ada orang yang mampu menjagamu lebih baik dariku. Pergilah."

Al telah menetapkan hatinya. Al telah memilih. Al telah memutuskan untuk melepaskan Arnessa. Mungkin mulai sekarang Al akan belajar merelakan Arnessa sepenuhnya.

"Aku... merestui kamu dengan siapapun yang mampu membuatmu tersenyum kelak." lanjut Al dengan senyuman yang di paksakan.

Arnessa menggeleng-gelengkan kepalanya di dalam pelukan Al. Tangannya mencengkram kuat jas Al.

"KAMU JAHAT, AL!" Arnessa berteriak sekeras mungkin. Al memejamkan matanya.

Askar tepat berada di depan tangga dan menyaksikan hal itu sejak awal tetapi ia lebih memilih diam karena tidak ingin menganggu. Kini ia bisa melihat jelas bagaimana perasaan Arnessa yang sesungguhnya. Sekarang Askar mengerti bagaimana perasaan Al dan Arnessa.

DOULEUR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang