23 (REVISI)

2.2K 119 0
                                    


BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA YA. KOMEN-KOMENNYA DITUNGGU :)

           

Setibanya di kampus Al langsung memarkirkan mobilnya seperti biasa. Al keluar dari mobil dan mencari keberadaan Arnessa. Ternyata Arnessa baru saja tiba di kampus bersama Askar. Al pun menghampirinya.

"Nes..." panggil Al.

Arnessa dan Askar menghentikan langkah mereka kemudian menoleh.

*

"Nes, aku mau bicara," ucap Al lembut.

Arnessa memandang Al cukup lama. Askar merasa berada di situasi yang serba salah. Ia pun memilih untuk pergi agar Al dan Arnessa mempunyai waktu berdua.

"Gue duluan," pamit  Askar.

"Tunggu!" seru Arnessa menahan Askar.

Al menatap Askar tidak suka.

"Jadi ngomongnya? Sekarang aja," kata Arnessa pada Al.

"Kamu marah?" tanya Al hati-hati.

"You think?" balas Arnessa acuh.

"Nes, maaf aku sibuk banget tadi malam," jelas Al pelan.

"Iya aku tau. Lagipula aku bukan siapa-siapamu juga kan. Gak penting juga," jawab Arnessa sinis.

"Nes..." Al tampak memelas. Ia benar-benar frustasi sekarang.

"Nes, gue duluan aja. Gak enak gue disini," ungkap Askar. Arnessa mengangguk.

Askar kemudian pergi meninggalkan Arnessa dengan Al.

"Nes, please maafin aku ya. aku benar-benar sibuk. Perusahaanku lagi krisis, Nes. Kamu penting buat aku tetapi ada hal lain yang harus kuutamakan saat ini. Please ngerti, ya?" Suara Al melemah. Arnessa diam. Ia merasa tidak enak pada Al.

"Iya, aku maafin..." jawab Arnessa akhirnya. Al tersenyum, Arnessa balas tersenyum.

"Udah selesaikan? Aku ke kelas duluan, ya." pamit Arnessa cepat. Al mengangguk.

Arnessa kemudian melangkah menuju kelasnya. Disana sudah ada Vira. Arnessa kemudian duduk di samping Vira.

"Lioni mana?" tanya Arnessa.

"Masih di jalan," jawab Vira. Arnessa hanya mengangguk.

Beberapa saat kemudian Lioni tiba di kelas kemudian menghampiri Arnessa dan Vira dengan muka masam.

"Lu kenapa?" tanya Vira pada Lioni.

"Bete gue " jawab Lioni.

"Karena Askar lagi?" tebak Arnessa. Lioni mengangguk.

"Kenapa lagi?" tanya Vira.

"Tadi gue liat dia ngobrol sama Kak Cindy. Kayaknya mereka akrab banget ya, Nes?" jawab Lioni. Arnessa mengedikkan bahunya.

"Gue gak tau," jawab Arnessa seadanya.

"Jangan-jangan Kak Askar sama Kak Cindy pernah pacaran," kata Vira santai. Lioni melotot.

"Mana gue tau. Kan kembaran gue yang lebih kenal sama Askar," sahut Arnessa.

"KEMBARAN? DEMI APA LU PUNYA KEMBARAN?" kaget Lioni dan Vira.

"DEMI TUHAN YANG MAHA ESA," jawab Arnessa.

"Mirip gak kalian?" tanya Vira.

"Iya, katanya. cuma warna rambut kita aja yang beda. Rambutnya warna coklat sedangkan gue berwarna abstrak gini." jelas Arnessa.

DOULEUR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang