Happy Reading
Sebuah suara mengejutkan Arnessa maupun Al. Berdirilah seorang pria paruh baya dengan setelan jas dokternya. Dia adalah dokter Alan.
"Dok?" kaget Al.
"Dokter yang memeriksa mama?" tanya Arnessa pada dokter Alan.
"Mama? Jadi nyonya Monika itu mama kamu, Arnessa?" Dokter Alan malah bertanya balik. Arnessa mengangguk.
"Mama kamu tidak apa-apa. Dia hanya gastritis," Jawab dokter Alan.
"Alan? Kamu?" sebuah suara yang begitu familiar menghentikan pembicaraan Arnessa dengan dokter Alan.
"Arjuna?" kaget Alan saat melihat sosok Arjuna.
"Papa kenal dokter Alan?" tanya Arnessa pada Arjuna.
"Iya, sayang." Jawab Arjuna lembut.
"Aku baru tau loh kamu punya seorang putri." kata dokter Alan. Raut wajah Arjuna langsung berubah.
"Pa, kita liat mama yuk!" potong Askar cepat. Arjuna kemudian mengangguk dan masuk ke ruang rawat Monika bersama Arnessa dan Askar.
Sepeninggalan mereka, Al kemudian mendekati dokter Alan.
"Kamu tidak ikut masuk, Giraldi?" tanya dokter Alan. Al menggeleng.
"Bukankah kamu juga kakaknya Arnessa?" tanya dokter Alan lagi.
"Ceritanya panjang, dok." jawab Al. "Oh ya, kok bisa dokter kenal dengan papanya Arnessa?"
"Oh Arjuna? Dia itu teman saya dan istri saya." jawab dokter Alan.
"Lalu istri dokter sekarang dimana?" tanya Al memancing.
"Karena sebuah insiden saya terpisah dengan istri saya." jawab Dokter Alan.
"Dokter punya anak?" tanya Al lagi.
"Iya, saya punya seorang putra. Tetapi saya menjauhkannya dari saya demi keselamatannya." jelas Dokter Alan.
"Dokter pasti rindu dengannya, kan?" kata Al asal menebak. Dokter Alan tersenyum.
"Orang tua mana yang tidak selalu rindu pada anaknya saat mereka terpisah." ungkap Dokter Alan.
"Anak anda pasti sangat merindukan anda juga." sahut Al.
"Semoga saja. Dia ingat dengan saya saja sudah cukup." ucap Dokter Alan tulus.
*
Selama Monika di rawat, selama itu juga Arnessa menemaninya. Arnessa bahkan tidak beranjak sedikitpun dari ruangan itu.
Tok.. Tok..
Pintu ruang rawat Monika di ketuk terlebih dahulu sebelum orang itu kemudian membukanya. Muncullah Al dengan sekantong buah-buahan di tangannya.
"Halo, tante." Sapa Al pada Monika dengan sopan. Monika tersenyum menyambut kedatangan Al.
"Loh Al, ngapain disini?" tanya Arnessa.
"Just visit your mom, Nes." Jawab Al. Arnessa memutar bola matanya.
"Al, ajak Arnessa keluar sana. Dia sudah seharian disini. Bahkan dia melewatkan makan malamnya." Ucap Monika.
"Ma!" seru Arnessa. Al menahan tawanya karena dilihatnya Arnessa justru mendelik kearahnya.
"Do you want to go with me, Nes?" tawar Al. Arnessa tampak ragu. Ia memandang kearah Monika.
"Pergi aja sayang. Mama gapapa sendirian. Askar bentar lagi pasti datang." Kata Monika meyakinkan. Arnessa akhirnya mengangguk kemudian pergi keluar bersama Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOULEUR [COMPLETE]
Romance"Aku, kamu, penuh luka." Arnessa,si gadis cantik dengan rambut ombre sejak lahir. Rambutnya itulah yang membuatnya terlihat istimewa. Arnessa itu ramah,ceria,mudah bergaul. Setidaknya itu menurut orang di sekitarnya. Tetapi siapa yang tau bagaimana...