DOULEUR [COMPLETE]

17 (REVISI)

ini adalah mulmednya Rico ya

Kita adalah penikmat perih dan angan lalu menyimpannya dalam diam

Happy Reading

"Gue mau nanya, lu nganggep Arnessa sebagai apa?" tanya Al tajam.

"Gue mau nanya, Arnessa beneran bipolar disorder?" Askar bertanya balik.

Al merasa geram kemudian menarik kerah baju Askar.

"Jawab pertanyaan gue atau-" Al menggantung kata-katanya.

"Atau apa?" Tantang Askar sambil menatap tajam Al.

"Kalian lagi ngapain?" potong Rico yang tiba-tiba datang entah dari mana.

Al dan Askar menoleh. Rico mendekati mereka.

"Bukan urusan lu!" sahut Al tajam.

"Are you sure, Giraldi? Askar adalah sahabat gue dan inti dari masalah kalian ini kuyakini adalah saudara dari tunangan gue," balas Rico datar.

"Mantan tunangan," Askar mengoreksi ucapan Rico barusan.

Rico tersenyum kecut mendengarnya. Al memandang Rico dengan tatapan meremehkan.

"Urus hidup lu dulu biar bener baru lu ikut campur urusan kami," kata Al sinis.

"Lu menggurui gue seolah hidup lu udah bener aja," sahut Rico dingin.

Al menatap Rico dengan tatapan geramnya. Sedangkan Rico terlihat sangat santai.

"Kita ini di Indonesia bukan Paris yang bisa lu atur sesuka lu, tuan Giraldi yang terhormat," lanjut Rico sinis.

Askar menatap Rico tidak percaya. Al pun kaget.

"Gue tau siapa lu karena takdir kita memang berhubungan. You know what I mean?" kata Rico sambil menepuk bahu Al.

"Kita lihat, apakah gue bisa hancurin lu buat yang kedua kalinya," lanjut Rico. "Dengan tangan gue sendiri."

Al benar-benar merasa murka. Ia kemudian menonjok Rico dan membuat Rico jatuh tersungkur.

"Giraldi!" Seru Askar.

"Gue bukan bocah yang akan takut dengan ancaman cemen lu itu. Lu salah udah nantangin seorang Giraldi." Al memperingatkan kemudian menonjok Rico kembali.

Rico hanya diam menerima tonjokan dari Al. Askar kemudian menengahi keduanya. Jujur, Askar bingung harus memihak yang mana karena baginya tidak ada satupun yang ia anggap sebagai teman, baik Al ataupun Rico.

"Oh ya? Gue mau tau seberapa kuat kekuasaan seorang CEO Alworld," sahut Rico sambil memegangi sudut bibirnya yang berdarah.

"Liat aja nanti. Gue bakal hancurin hidup lu dan jeblosin kedua orang tua lu itu ke penjara," Balas Al tajam.

Rico terdiam. Al tersenyum sinis kemudian melangkah meninggalkan Rico dan juga Askar. Askar kemudian mengulurkan tangannya membantu Rico berdiri.