6 [REVISI]

3.7K 261 40
                                    


Itu mulmednya Al ya 😁





Matahari tidak pernah mampu berbohong pada siang, sama halnya rinduku padamu


Happy Reading

Al memasukkan keperluannya ke dalam ranselnya. Hari ini hari pertamanya masuk kuliah. Al telah selesai mengurus kepindahannya. Bagi Al, hal yang dilakukannya saat ini adalah hal yang mudah. Tidak ada yang tidak mungkin bagi seorang Giraldi Albert Lordham.

Arnessa duduk di depan kelasnya bersama dengan Lioni dan Vira. Mereka mengobrol banyak hal. Sesekali mereka tertawa untuk hal konyol yang sedang mereka bicarakan.

"Eh,gue denger ada mahasiswa baru loh. Pindahan dari mana ya? Lupa gue," kata Vira.

"Satu tingkat sama kita?" tanya Arnesaa. Vira menggeleng.

"Yah... Gue harap dia bule," sahut Lioni.

Sebuah mobil sport berwarna hitam memasuki area kampus. Mobil itu melaju pelan menuju parkiran yang telah di sediakan. Beberapa pasang mata menatap mobil sport tersebut dengan tatapan kagum. Pasalnya,mobil tersebut adalah mobil terbaru dan limited edition.

Pintu mobilnya terbuka dan sosok yang di nantikan keluar dari mobil tersebut. Beberapa mahasiswi menjerit melihat sang pemilik mobil. Dia adalah Al. Al melemparkan senyumannya kemudian melangkahkan kakinya. Pandangannya tertuju pada seorang gadis yang sedang duduk dan mengobrol bersama teman-temannya.

"I got you, cherié," gumam Al pelan dengan senyuman menawannya.

Arnessa masih bercanda dengan teman-temannya. Vira menepuk bahu Arnessa.

"I-itu dia mahasiswa yang gue maksud!" kata Vira dengan tatapan... terpesona?

Arnessa mengikuti arah pandangan Vira. Ia terpaku melihat sosok itu. Sosok yang sedang melangkah kearahnya. Tanpa Arnessa sadari,ia berdiri. Dan kini sosok itu telah benar-benar berada dihadapannya.

Vira dan Lioni memandang Al dengan tatapan takjub. Tentu saja, Al benar-benar tampan.

"Are you miss me, cherié?" Al membuka suara. Arnessa diam mematung. Ia masih tidak percaya dengan sosok yang ada di depannya ini. Vira dan Lioni menatap Arnessa tidak percaya.

"Free hug, Cherié." Al membuka kedua tangannya lebar dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. Arnessa langsung berhambur kedalam pelukan Al. Vira dan Lioni menutup mulut mereka dengan tangan agar tidak berteriak menyaksikan hal itu.

"Miss you, Al." Arnessa melepas rindunya selama ini. Al tersenyum.

"Miss you too, cheriè." balas Al. Ia benar-benar merindukan sosok gadisnya ini.

Arnessa melepas pelukannya dan menatap Al.
"Jangan bilang kalau kamu kesini karena aku?" tebak Arnessa. Al tersenyum.

"You know my answer, cheriè." jawab Al. Arnessa membulatkan matanya kaget.

"Mom and dad, gimana?" tanya Arnessa khawatir. Sedangkan Al? Ia hanya mengedikkan bahunya cuek.

"They are your friends?" tanya Al pada Arnessa. Arnessa mengangguk kemudian mengenalkan Vira dan Lioni pada Al.

"Lu hutang penjelasan sama kita," bisik Vira pada Arnessa.

Askar menghentikan langkahnya saat melihat Arnessa sedang berbicara dengan seorang cowok yang menurut Askar asing di matanya. Askar menangkap bahwa Arnessa tampak sedang bahagia. Terlihat jelas bagaimana cara Arnessa menatap cowok tersebut. Arnessa mengalihkan pandangannya dan menangkap sosok Askar yang tidak jauh dari sana. Arnessa memanggil Askar. Mau tidak mau Askar menghampirinya.

"Kenapa, Nes?" tanya Askar yang berusaha sedatar mungkin. Melihat dari penampilan cowok yang sedang bersama Arnessa ini, Askar dapat menebak bahwa cowok ini adalah Al.

"Kenalin, dia Al," kata Arnessa. "He is Askar, my brother."

"Askar." Askar memperkenalkan dirinya singkat.

"Giraldi. Kalau Arnessa biasanya manggil gue Al. Tapi karena kita gak dekat, lu bisa manggil gue Giraldi," balas Al dengan angkuh. Dari ucapannya sudah terasa menusuk Askar.

"Saya juga males sok dekat sama anda, Tuan muda Lordham yang terhormat," balas Askar tidak mau kalah.

Tiba-tiba saja atmosfer di sekitar menjadi panas. Entah apa sebabnya, tetapi itu yang di rasakan oleh Arnessa dan temannya.

"Nes, kamu sehat, kan?" tanya Al tiba-tiba. Arnessa baru mau membuka mulut, Askar sudah memotongnya.

"Tentu saja. Keluarga gue memperlakukan dia dengan BAIK," sahut Askar dengan nada menyindir.

Al tersenyum licik mendengar jawaban Askar.
"Dengan baik? Gue harap kejadian Aurella tidak terulang lagi, karena gue gak akan ngebiarin begitu aja orang yang gue sayang TERLUKA," balas Al dengan penuh penekanan. Arnessa menatap Al dengan tatapan bingungnya.

Kaget? Tentu saja Askar kaget. Darimana Al tau tentang masalah Aurella? Askar baru menyadari bahwa Al bukan orang sembarangan. Al bukan tipe orang yang mudah di kendalikan.

"Gue permisi dulu. Askar, jaga Arnessa atau gue bikin lu berada disisi Aurella," kata Al tajam.

"Al..." tegur Arnessa. Al tersenyum kearah Arnessa kemudian pergi. Askar mengepalkan tangannya. Ia benar-benar kesal. Arnessa menunduk. Arnessa merasa bahwa sebentar lagi Al akan mengibarkan bendera perang terhadap keluarga Abraham.

"Maafin Al, ya?" pinta Arnessa pada Askar. Sedangkan Askar? Dirinya hanya tersenyum kecut.

"Tenang aja, Nes. Gue sama Giraldi gak bakal saling bunuh kok," jawab Askar enteng kemudian pergi.

"Abang lu serem, Nes." bisik Lioni.

"Lebih serem cogan satunya tadi," sambung Vira. Arnessa menghela nafas.

Seperti biasa, pulang kuliah Arnessa selalu ikut dengan Askar. Tapi tidak kali ini, Al tiba-tiba muncul dan mengajak Arnessa ikut dengannya dan itu tentu saja membuat Askar kesal.

"Lu siapanya sih? Lu gak berhak sama Arnessa." Askar benar-benar kesal.

"You ask me? gue jauh lebih berhak atas Arnessa di banding lu." sahut Al enteng.

"Lu cuma kakak angkatnya." balas Askar tidak terima.

"Wow.. See? Siapa ngomong apa." sindir Al. Askar mengerutkan keningnya.

"What do you mean?!" tanya Askar dengan amarah yang membludak. Arnessa memejamkan matanya. Ia pusing.

"Sudah! Sudah! Aku pulang naik taksi!" putus Arnessa. Ia benar-benar cape melihat pertengkaran Al dan Askar yang tidak ada habisnya.

"Tapi, Nes." protes Askar.

"Cape gue liat kalian berantem mulu!" gusar Arnessa.

"Sorry, cheriè." kata Al dengan nada menyesal. Arnessa menghela nafas.

"Udahlah. Biar adil, aku naik taksi." cetus Arnessa. Keputusannya sudah bulat.

Bersambung...

VOTE DAN COMMENTNYA JANGAN LUPA YA READERS TERSAYANG 😘😘😘😘

DOULEUR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang