Setelah ucapan singkat itu keluar dari mulut brave,ia tersenyum pada greace,greace menatap heran pria itu. Brave yang ditatap langsung berdiri dan berjalan menaiki tangga rumah pohon yang ada dibelakang mereka.
Setelah brave tiba diatas,ia duduk diujung papan rumah itu,dan ia memandang danau. Greace hanya membiarkan pria itu naik, dan ia hanya tetap duduk dibawah tempat tadi.
"Jadi lo penah jatuh cinta?" Teriak greace yang masih memandang lurus danau pada brave yang duduk diatas sama sepertinya sedang memandang lurus danau itu.
"Iya,gue pernah jatuh cinta, jatuh cinta sama orang yang ninggalin gue saat gue lagi sayang sayangnya!" Teriak brave sedikit kecewa dari atas sambil melempar pinus yang jatuh ke arah danau
Greace menarik nafas dalam dalam dan membuangnya setelah mendengar jawaban brave tadi. Dan greace memilih naik keatas menenangi pria itu. Saat greace tiba diatas brave menoleh sebentar ke arahnya dan menatap lurus kembali, ia membiarkan wanita itu duduk disebelahnya.
"Dia meninggal?" Tanya greace lagi yang baru duduk kali ini dengan tatapan serius.
Brave hanya tersenyum sambil menggeleng dan membiarkan greace memberikan pertanyaan lanjut padanya
"Terus?" Tanya grece lagi
"Dia pergi ke swiss, karena dia menerima tawaran bokapnya tentang pertunangan"
"Pertunangan? Berarti dia bukan ninggalin lo, melainkan dia memenuhi permintaan dari bokapnya" balas greace meluruskan
"Tapi dia nggak cerita yang sebenarnya ke gue, dia ditunangkan dengan--" ucapan brave terheti saat menatap wajah greace. Brave menghela nafas kasar dan berdiri lalu masuk kerumah pohon itu dan duduk di jendela rumah kayu itu.
"Dengan siapa ?" Jawab greace yang mengangkat kepalanya sedikit, dan menatap brave duduk dijendela rumah kayu itu.
"Dengan sahabat gue sendiri,sahabat dari kecil,sd,smp bareng gue!!!!! Arggghhhhhhh!!!" Teriak frustasi brave terpecahkan karena mengingat hal itu
Greace tidak memperdulikan teriakan brave itu dan menambah pertanyaan nya lagi.
"Jadi bokap mantan lo sama bokap sahabat lo yang menjodohkan mereka berdua?"
"Bokap MANTAN dan bokap MANTAN SAHABAT GUE"tegas brave
Greace hanya mencerna perkataan brave itu,ia berusaha tidak bertanya lagi dan membiarkan pria itu menenangkan diri. Lalu seketika setelah keheningan itu, terlintas pertanyaan baru dari mulut greace.
"Jadi itu yang membuat lo jutek,dingin,ke cewek cewek?"
"Lo tau dari mana?"
"Gue ngerasain" greace berdiri ditempat ia duduk itu
"Saat awal gue ketemu lo,gue ngerasa sikap yang lo tunjukin ke cewek sama bentuk fisik lo itu beda jauh, gue emang udah mikir dari awal sikap lo yang beda ke cewek cewek itu pasti karena sesuatu hal yang terjadi pada lo, nah ternyata? Gue benar atas dugaan itu"Brave mendengar pernyataan dari gadis itu, ia hanya menatap kebawah dengan senyuman melihat gadis itu.
"Lo gadis polos, lo ga tau apa apa tentang perasaan" teriak brave
"Gue emang polos,gue emang ga tau apa apa tentang pacaran, atau pun perasaan, tapi gue ngerti apa itu perasaan! Lo ga seharusnya memperlakukan semua cewek layaknya seperti semua cewek itu sama! Cewek itu beda orang pasti beda pribadinya, mungkin mantan lo itu milih buat tunangan sama sahabat lo karena dia nggal tau kalau bokap sahabat lo itu teman nya bokap dia selain itu mungkin karena alasan tertentu." Greace memberhentikan icapannya itu sejenak.
"Dan satu lagi, mungkin dia nggak bisa menjelaskan kalau sahabat lo akan jadi tunangannya karena dia nggak mau nyakitin lo secara langsung!"
"Tapi dia udah nyakitin gue secara nggak langsung, dia ngirimin gue sebuah lampiran email yang isinya foto cincin tunangan mereka berdua. Gue tau umur mereka belum cukup untuk sebuah pernikahan, tapi tunangan itu sudah membuktikan dia nyakiti gue! Dan sahabat gue? Selain bisa dikatakan mantan sahabat, dia lebih layak menerima panggilan sebagai seorang penghianat!"
Setelah mendengar penjelasan itu greace hanya bisa memberi masukan pada brave, ia tidak berhak untuk mengatur lebih pria itu karena ia bukan siapa2nya.
"Sekarang, gue mau lo jadi diri lo sendiri,lo ga boleh nyiksa diri lo dengan hal itu, belum tentu dia mikirin lo disini. Tidak ada manusia yang nggak punya salah,pasti ada!" Tegas greace
"Lo harus bangkit dari hal tu, jadikan hal itu jadi pelajaran berhara dihidup lo.oke?" Greace menatap brave sambil tersenyum menunggu brbe mengiyakan jawabannya itu.
Brave menjawab iya dengan senyuman dan anggukan. Greace yang merasa masukkannya telah diiyakan brave, ia langsung berdiri mengajak beave untuk pulang karena hari sudah hampir sore
"Udah,hari udah mulai sore,ayo pulang" ucap greace yang akan melangkahkan kakinya turun kebawah tetapi mendengarsuara itu langkah kakinya terhenti.
"Gris?"
Greace merasa panggilan itu memanggil dirinya langsung berbali pada pria yang memanggilnya itu.
"Iya?" Jawab gris dengan mengangkat kedua alisnya
"Lo janji akan jadi orang yang selalu nemani gue?" Lanjut brave sambil mangacungkan jari kelingkingnya ke arah greace
"Brave, gue ga bisa janji kalau gue akan selalu nemani lo, tapi gue janji bahwa gue bisa jadi teman terbaik lo" ucap greace sambil membalas acungan kelingking brave
Mendengar ucapan itu kenapa jantung brave berdegup kencang dan ia menyetujui permintaan pulang dari greace. Mereka berdua turun dari rumah pohon itu dan masuk kedalam mobil lalu melaju pulang.
B&G
Ayoo dibaca lanjut,brave dan greace udah temenan nihhh.gimana ya selanjutnya?kenapa greace tidak menanyakan nama mantan dan sahabatnya brave?
Baca chapter chapter selanjutnya dan jangan lupa tinggalin votmment kalian❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Scratch [END]
Teen Fiction[Sebelum baca,wajib follow aku dulu ya,soalnya ada beberapa bagian aku private^^] "Dimana menceritakan seorang pria yang ditinggalkan cinta pertamanya karena gadis itu selain menerima perjodohan dari papinya,ia juga menutupi sakit yang ia tanggung s...